article
Sebenarnya seperti apa ya guru kreatif itu? Guru kreatif adalah guru yang mampu menciptakan ide-ide baru dan mempunyai sejumlah karakter yang dapat diketahui dengan cirri-ciri sebagai berikut:
Maria dalam Keluarga Allah yang Baru”. Demikian tema visitasi Bunda Maria di Stasi-stasi dan Wilayah di Paroki Santa Maria Fatima Magelang. Dalam teks-teks kitab suci mengenai masa Kanak-kanak Yesus. Di sana peranan Bunda Maria sangat jelas dalam mewujudkan sikap iman dan Pembaktiannya. Sejak semula Maria tidak hanya memperhatikan Anaknya, tetapi juga kepada orang-orang di mana Yesus diutus, “Jiwaku memuliakan Tuhan…karena Ia menolong Israel, hambaNya (Luk;46 dan 54). Hidup Yesus bertujuan menyelamatkan manusia, maka itu pula yang menjadi tujuan dan keprihatinan Maria.
Supaya pembelajaran di kelas tidak monoton dan membosankan maka perlu adanya upaya-upaya dari guru untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dengan selalu belajar dari berbagai sumber. Dengan selalu belajar, maka kreativitas guru akan terbangun, sehingga pembelajaran yang kreatif, aktif, efektif dan menyenangkan juga akan terwujud. John B. Biggs and Ross Telfer, dalam bukunya “The Process of Learning”, 1987, edisi kedua, menyebutkan paling tidak ada 12 aspek dari sebuah pembelajaran kreatif, yang harus dipahami dan dilakukan oleh seorang guru yang baik dalam proses pembelajaran terhadap siswa:
Istilah CTL (Contextual Teaching and Learing) merupakan konsep belajar yang mengaitkan materi pelajaran dengan kondisi nyata. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh John Dewey tahun 1916, merupakan sebuah filosofi yang menekankan pada pengembangan minat dan pengalaman siswa. Metode ini menjadikan lingkungan sekitar sekolah sebagai laboratorium yang sampai saat ini keberadaannya sering kita nafikan. Padahal banyak mata pelajaran yang objeknya ada di lingkungan sekitar, seperti pasar, bank, dan supermarket, dapat menjadi laboratorium pelajaran ekonomi. Sungai dan sawah beserta habitat yang ada dapat menjadi sumber praktikum biologi. Bahkan pengadilan dapat menjadi objek yang menarik bagi siswa, karena di benak siswa selama ini, pengadilan terbayang sebagai tempat yang angker dan menakutkan. Penjara juga perlu dikunjungi agar siswa tahu keberadaan narapidana di sana, sehingg sadar dan tahu hukuman apa yang akan didapat jika melakukan pelanggaran hukum.