article
Matematika sering dianggap sebagai momok, dipersepsikan sebagai pelajaran yang sulit oleh sebagian anak. Anak merasa deg-degan, cemas dan takut setiap kali mengikuti pelajaran matematika di sekolah. Bahkan ada anak yang karena begitu takutnya terhadap matematika, sampai mandi keringat ketika diminta untuk mengerjakan soal di papan tulis. Matematika bagi sebagian anak telah menimbulkan kecemasan tersendiri.
Dalam konstruktivistik, asumsinya adalah bahwa belajar itu menemukan. Meskipun guru menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka melakukan proses mental atau kerja otak atas informasi itu agar informasi tersebut masuk ke dalam pemahaman mereka. Konstruktivistik dimulai dari masalah (sering muncul dari siswa sendiri) dan selanjutnya membantu siswa menyelesaikan dan menemukan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut.
Dalam metode pembelajaran Kuantum (Quantum Learning and Teaching) yang dipentingkan adalah pemercepatan belajar, fasiliasi, dan konteks dengan prinsip segalanya berbicara, segalanya bertujuan, pengalaman sebelum menemukan, akui setiap usaha pembelajar, dan jika layak dipelajari berarti layak dirayakan.
Saat ini pengetahuan dan teknologi sudah maju pesat dan mempengaruhi semua bidang kehidupan. Pengetahuan dan teknologi khususnya komputer juga sudah merambat ke dalam dunia pendidikan. Dewasa ini kehadiran komputer di sekolah dapat mempengaruhi kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan kependidikan bagi anak didik. Selain komputer, pembelajaran multimedia dengan menggunakan komputer, projector, dan LCD, CD pembelajaran, TV Edukasi bahkan electronic book yang bisa diakses melalui internet, sudah masuk sampai di ruang kelas.