article
Mengajar merupakan tugas yang sangat kompleks. Menurut Arends (dalam kardi dan Nur, 2006), menjadi guru yang berhasil memerlukan sifat-sifat sebagai berikut.
- Guru yang berhasil memiliki kualitas pribadi yang memungkinkan ia mengembangkan hubungan kemanusiaan yang tulus dengan siswa, orang tua, dan kolega-koleganya.
- Guru yang berhasil mempunyai sikap yang positif terhadap ilmu pengetahuan. Mereka menguasai dasar-dasar pengetahuan tentang belajar dan mengajar; menguasai pengetahuan tentang perkembangan manusia dan cara belajar; dan menguasai pengajaran dan pengelolaan kelas.
- Guru yang berhasil menguasai sejumlah keterampilan mengajar yang telah dikenal di dunia pendidikan untuk mendorong keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar.
- Guru yang berhasil memiliki sikap dan keterampilan yang mendorong siswa untuk berpikir reflektif dan mampu memecahkan masalah. Mereka memahami bahwa belajar pengelolaan pembelajaran yang baik merupakan proses yang amat panjang sama halnya profesi lain, yang memerlukan belajar dan interaksi secara berkelanjutan dengan kolega seprofesi.
Teknik pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat mengurutkan berbagai paragraf menjadi sebuah tulisan yang logis dan runtut. Siswa menganalisis paragraf yang ada di kartu. Alat yang dibutuhkan adalah potongan paragraf yang digunting dan ditempelkan ke dalam karton. Teknik ini dapat dilaksanakan secara individu maupun kelompok
Metode pembelajaran partisipatoris lebih menekankan keterlibatan siswa secara penuh. Siswa dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar. Siswa didudukkan sebagai subjek belajar. Dengan berpartisipasi aktif, siswa dapat menemukan hasil belajar. Guru hanya bersifat sebagai pemandu atau fasilitator.
Menjadi pembelajar sukses di era sekarang, bukan sekedar lulus sekolah dengan nilai baik atau mendapatkan secarik kertas ijazah. Tetapi pembelajar sukses adalah orang yang bersedia menjadi murid seumur hidup, senantiasa gelisah dan tak jemu-jemunya mempelajari apa pun yang belum diketahui.
Berbagai jenis strategi belajar-mengajar dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai pertimbangan, yaitu:
- Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan
- Strategi deduktif. Dengan strategi deduktif,materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai yang umum,generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat,atribut, atau ciri-ciri. Strategi deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.