Article Detail

MENJADI PEMBELAJAR SUKSES DI TENGAH PERSAINGAN GLOBAL

Menjadi pembelajar sukses di era sekarang, bukan sekedar lulus sekolah dengan nilai baik atau mendapatkan secarik kertas ijazah. Tetapi pembelajar sukses adalah orang yang bersedia menjadi murid seumur hidup, senantiasa gelisah dan tak jemu-jemunya mempelajari apa pun yang belum diketahui.

Keterampilan menjadi pembelajar sukses meliputi tiga bidang yakni: (1) Living skill, sebagai keterampilan yang dibutuhkan untuk beradaptasi dengan lingkungan; (2) Learning skill sebagai keterampilan yang digunakan seseorang untuk mengembangkan diri melalui proses belajar yang berkelanjutan; (3)Thinking skill sebagai keterampilan yang digunakan seseorang untuk memecahkan masalah sehari-hari dalam hidupnya (Clarentine,2007).

Daniel Goleman, penulis buku “Kecerdasan Emosional”  mengatakan bahwa pada diri manusia terdapat empat kecerdasan yang berfungsi sebagai kapasitas untuk mengembangkan diri. Keempat kapasitas tersebut adalah:

 Pertama, kecerdasan Mental (Intellegence Quotient) yakni kemampuan untuk menganalisis, menggunakan bahasa, memvisualisasikan sesuatu, mengabstraksi dan memahami sesuatu.

 Kedua, kecerdasan Fisik (Physical Quotient) yakni kemampuan tubuh untuk menjalankan system pernafasan, system syaraf, dan sisitem-sistem vital lainnya.

Ketiga, Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient), yaitu pengetahuan mengenai diri sendiri, kesadaran diri, kepekaan social, empati, dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kecerdasan emosi juga berarti kecerdasan untuk memanfaatkan momentum yang tepat, ketepatan dalam menempatkan diri secara social, dan keberanian untuk mengakuai kelemahan sendiri, serta menghormati perbedaan.

 Keempat, Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient), yaitu sesuatu yang kita pakai untuk mengembangkan kemampuan dan kerinduan kita akan makna, visi dan nilai. Kemampuan untuk menyelami kerinduan dan pencarian manusia yang abadi dan sudah ada sejak keberadaan manusia itu sendiri dalam hubungannya dengan yang Maha Suci.

Di tengah persaingan global sekarang ini, seorang pembelajar sukses harus mengorientasikan hidup  penuh daya. Hidup penuh daya adalah hidup yang memiliki visi dalam pikiran, nurani yang bersih dalam jiwa, gairah dalam hati, dan disiplin dalam hidup. Hanya dengan orientasi hidup penuh daya, seorang pembelajar sejati mampu mengaktualisasikan diri dengan baik di tengah persaingan global.

Selanjutnya aktualisasi diri seorang pembelajar , tercermin dalam sejumlah karakter seperti: menerima diri dan orang lain; percaya diri; berpandangan luas, tegar menghadapi masalah; unggul bersaing (sehat, kreatif, inovatif, dan eksploratif), kepekaan terhadap nilai moral, memiliki kehidupan spiritual yang mendalam serta mampu menghayati nilai atau kompetensi diri.

Belajar adalah suatu proses tanpa henti. Kita mulai belajar sejak berada dalam rahim dan terus belajar sampai mati. Belajar merupakan kebutuhan hidup agar manusia bisa survive di tengah persaingan dunia yang semakin hari semakin ketat. Oleh karena itu, kita harus dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang terus berubah. Ketika masih kanak-kanak, kita belajar bahwa hal tertentu yang kita lakukan membuat kita sakit atau membuat kita senang. Selama hidup, kita terus membuat pilihan dan belajar serta berupaya untuk menghindari hal yang satu dan meningkatkan hal lainnya.

Belajar tidak harus selalu di ruang kelas. Kegiatan belajar dapat terus berlangsung di mana pun kita hidup dan bekerja. Dunia kerja juga penuh dengan kesempatan untuk belajar. Oleh karena itu kita harus mau memanfaatkan segala kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri terus menerus. Dengan demikian maka kita akan menjadi seorang pembelajar yang sukses dan siap untuk menghadapi persaingan global.

Paulus Budi Winarto

Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang

 

 

 

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment