Article Detail

Yuk…Belajar Metode Pembelajaran Konstruktivistik!

Dalam konstruktivistik, asumsinya  adalah bahwa belajar itu menemukan. Meskipun guru menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka melakukan proses mental atau kerja otak atas informasi itu agar informasi tersebut masuk ke dalam pemahaman mereka. Konstruktivistik dimulai dari masalah (sering muncul dari siswa sendiri) dan selanjutnya membantu siswa menyelesaikan dan menemukan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut.

Metode konstruktivistik didasarkan pada teori belajar kognitif yang menekankan pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran generative, strategi bertanya, inkuiri, atau menemukan dan keterampilan metakognitif lainnya (belajar bagaimana seharusnya belajar).

Dalam konstruktivistik, siswa seharusnya diberikan tugas-tugas kompleks, sulit, dan realistis. Kemudian mereka diberikan bantuan secukupnya untuk menyelesaikan tugas. Tugas kompleks itu misalnya proyek, simulasi, penyelidikan di masyarakat, menulis untuk dipresentasikan ke pendengar sesungguhnya, dan tugas-tugas autentik lainnya (diambil dari kehidupan nyata).

Selain itu, dalam pengajaran, konstruktivistik lebih menekankan pada pengajaran top-down daripada bottom up. Top down yang dimaksud di sini adalah maslah-masalah kompleks dipecahkan siswa terlebih dahulu kemudian menemukan keterampilan dasar yang diperlukan.

Pembelajaran yang bernaung dalam metode konstruktivistik adalah kooperatif. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih muda menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok (4 orang dalam satu kelompok) untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif

Kooperatif dilakukan dengan empat siswa yang berbeda-beda dari segi kemampuan atau ukuran kelompok. Siswa ditempatkan kedalam kelompok-kelompok dan tinggal bersama sebagai satu kelompok untuk beberapa hari. Mereka dilatih keterampilan khusus untuk membantu mereka dapat bekerja sama dengan baik, memberikan penjelasan dengan baik, dan mengajukan pertanyaan dengan baik.

Dalam kooperatif, terdapat berbagai metode sebagai berikut.

(1)    Student Teams – Achievement Divisions (STAD), yang menggunakan satu langkah pengajaran di kelas dengan menempatkan kelas dengan menempatkan siswa ke dalam tim campuran berdasarkan prestasi, jenis kelamin, dan suku. Akhirnya, seluruh siswa dikenai problem (kuis) berkaitan dengan materi dan sesame anggota tim, saat mengerjakan kuis, siswa tidak boleh membantu.

(2)    Team Assisted Individualization (TAI) yang lebih menekankan pengajaran individual meskipun tetap menggunakan pola kooperatif.

(3)    Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah bagian metode cooperative yang komprehensif atau luas dan lengkap. Dalam CIRC, siswa dikelompokkan berdasarkan perbedaan masing-masing sebanyak empat orang. Mereka terlibat ke dalam rangkaian kegiatan bersama.

(4)    Jigsaw, dalam jigsaw, siswa dikelompokkan ke dalam tim beranggotakan enam orang yang mempelajari materi akademik yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa subbab. Misalnya, dari enam orang anggota kelompok saat mempelajari tema tokoh besar, masing-masing mempelajari riwayat hidup, presatsi awal, kemunduran yang dialami, dampak dari kiprahnya. Kemudian para siswa kembali ke timnya dan bergantian menceritakan hasilnya.

(5)    Belajar bersama (learning together), metode ini melibatkan siswa yang bekerja dalam kelompok beranggotakan empat atau lima siswa heterogen untuk menangani tugas tertentu, kemudian mereka melaporkan tugas itu.

(6)    Penelitian kelompok (Group Investigation) merupakan rencana organisasi kelas umum. Siswa bekerja dalam kelompok kecil dengan menggunakan inkuiri kooperatif (pembelajaran kooperatif yang bercirikan penemuan), diskusi kelompok, dan perencanaan, serta proyek kooperatif.

 

Sumber bacaan:

Suyatno. 2010.Teknik Pembelajarn Bahasa dan Sastra. Surabaya. Penerbit SIC.

 

Paulus Budi Winarto

Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment