Article Detail

Visitasi Bunda Maria

“Maria dalam Keluarga Allah yang Baru”. Demikian tema visitasi Bunda Maria di Stasi-stasi dan Wilayah di Paroki Santa Maria Fatima Magelang. Dalam teks-teks kitab suci mengenai masa Kanak-kanak Yesus.  Di sana peranan Bunda Maria sangat jelas dalam mewujudkan sikap iman dan Pembaktiannya. Sejak semula Maria tidak hanya memperhatikan Anaknya, tetapi juga kepada orang-orang di mana Yesus diutus, “Jiwaku memuliakan Tuhan…karena Ia menolong Israel, hambaNya (Luk;46 dan 54). Hidup Yesus bertujuan menyelamatkan manusia, maka itu pula yang menjadi tujuan dan keprihatinan Maria.

Dalam Visitasi atau kunjungan Bunda Maria ke Stasi-stasi dan Wilayah di Paroki Santa Maria Magelang, bacaan diambil dari Markus 3 : 31-35 , menceritakan bagaimana Maria bersama dengan saudara-saudara Yesus yang lain mengunjungi Dia. Pada umumnya anak yang dikunjungi orang tua, saudara-saudaranya pasti akan senang dan bergegas menyambutnya. Namun bagaimana sikap Yesus: Yesus dengan hati yang bebas berkata; siapa ibuKu dan siapa saudara-saudaraKu. Dan Ia melihat kepada orang-orang yang di sekitarNya untuk mendengarkan pengajaranNya, dan berkata: “Ini ibuKu dan saudara-saudaraKu! Barang siapa melakukan kehendak Allah, dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibuKu. (Mark 3:31-35)

Tindakan Yesus untuk meninggalkan keluargaNya di Nasaret dan membentuk keluarga baru, yang terdiri dari semua orang yang percaya kepada kerajaan Allah, mempunyai makna pewartaan. Dengan tindakan itu Yesus memperlihatkan bahwa dunia yang menentukan melainkan iman. Yesus mengatakan itu dengan kata pengajaranNya, ia memperlihatkannya juga dengan cara hidupNya khususnya dalam injil Lukas 11, 27-28. “berbahagialah ibu yang mengandung engkau dan menyusi engkau…yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” Di sini peran maria jelas sekali. Maria bahagia bukan hanya karena mengandung dan menyusui Yesus tetapi juga bahagia karena dia tekun mendengarkan firman Allah dan memeliharanya. Sangat penting kita catat dalam batin kita masing-masing peran Maria dalam keluarga Allah yang baru, yang selalu mendengarkan dan menyimpan firman Allah dan mengamalkan dalam kehidupannya. Semoga dengan teladan Bunda Maria ini mendorong kita semakin terlibat dalam membangun keluarga Allah yang baru. Amin.

 

 

Paulus Budi Winarto

Koordinator Tim Liturgi Gereja St Petrus dan Paulus Ngablak

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment