article

Sejenak Bijak: Jangan katakan Mengapa Aku Selalu Menderita

Saat hati menderita, di sana ada suatu kegelisahan, takut, kekurangan dan kecemburuan social. Hapuskanlah hal-hal itu dari perasaan Anda, karena kebahagiaan adalah musuh bagi hal-hal itu. Hati yang merasa cuku,p tenang, tidak takut dan tidak cemburu adalah hati yang bahagia. Sebenarnya kebahagiaan hanyalah masalah suasana hati saja, bagaimana anda membimbing perasaan Anda dan bagaimana Anda menempatkan keinginan Anda. Ketika Anda tidak bisa menenangkan perasaan dan pikiran Anda, ketika Anda tidak bisa menempatkan nafsu dan keinginan Anda, maka bagaimana mungkin Anda bisa merasakan kebahagiaan?

read more
Sejenak Bijak: Badai Pasti Berlalu
Janganlah Anda meresahkan diri Anda yang masih belum mengalami kemajuan yang berarti. Semuanya butuh proses. Anak yang baru lahir tidak akan bisa langsung berlari, karena ia harus melalui beberapa proses: merangkak, berdiri dan berjalan, baru kemudian ia bisa berlari. Semua harus ada usaha dan kemauan untuk mengadakan revolusi pada diri sendiri. Jangan sia-siakan waktu Anda hanya untuk mengaduh-resah dan meratapi hidup Anda. Badai pasti berlalu. Batu yang keras pada suatu saat ketika sering mendapatkan tetesan air, pada akhirnya akan terkikis juga.
read more
Sejenak Bijak: Katakan Aku Belum Bisa, Bukan Aku Tidak Bisa

Jangan  berkata, “Aku tidak bisa!” Apapun  alasannya, jangan berkata seperti itu. Pepatah mengatakan, “Alah bisa karena biasa.” Saat ini Anda belum bisa, tapi esok hari atau kelak Anda akan bisa. Mungkin karena  Anda belum terbiasa, Anda pun menjadi belum bisa.

Pada dasarnya apa saja bisa dikerjakan, bisa dipikirkan dan bisa diselesaikan, asalkan ada kemauan, ada usaha dan ada ketekunan. Orang yang belum bisa tapi ia mempunyai kemauan kuat dan tekun lambat-laun ia akan bisa. Oleh karena itu, jangan berkata, “Aku tidak bisa,” tapi katakanlah, “Aku belum bisa.”

read more
Sejenak Bijak: Seseorang Tidak Miskin Bila Masih Bisa Tertawa

Pada dasarnya semua orang itu miskin. Mereka terlahir dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Jangankan uang dan kekayaan, sehelai baju pun tak ada. Bayi yang lahir ke dunia ini sama sekali tak punya apa-apa. Ia miskin, sungguh ialah makhluk yang paling miskin. Ia tak dapat berbicara, tak dapat melihat, dan tak dapat berbuat apa-apa. Ia hanya bisa menangis dan menangis, karena saat itu ia hanya bisa merasakan, tidak selebihnya. Setelah dewasa manusia, manusia mulai berusaha mencari kekayaan dan sesuatu yang ia butuhkan. Dulunya ia miskin dan tak punya apa-apa, tapi akhirnya ia kaya dan punya banyak hal. Itu semua karena ia mau berusaha dan mau menggunakan akalnya untuk melakukan usaha apa saja yang cocok dengannya.

read more
Sejenak Bijak: Menghilangkan Rasa Bosan

Ketika Anda berucap, “Aku bosan dengan semua ini,” Apakah saat itu hati Anda sedang sedih? Sedang kecewa? Sedang patah  hati? Apakah segala sesuatu yang Anda hadapi sudah tak lagi menyenangkan? Atau mungkin hati Anda sedang goncang? Pikiran Anda sedang kacau? Sedang bingung? Anda sedang tidak ingin diganggu? Atau bahkan Anda sudah bosan hidup?

read more