Article Detail
Sejenak Bijak: Seseorang Tidak Miskin Bila Masih Bisa Tertawa
Pada dasarnya semua orang itu miskin. Mereka terlahir dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Jangankan uang dan kekayaan, sehelai baju pun tak ada. Bayi yang lahir ke dunia ini sama sekali tak punya apa-apa. Ia miskin, sungguh ialah makhluk yang paling miskin. Ia tak dapat berbicara, tak dapat melihat, dan tak dapat berbuat apa-apa. Ia hanya bisa menangis dan menangis, karena saat itu ia hanya bisa merasakan, tidak selebihnya. Setelah dewasa manusia, manusia mulai berusaha mencari kekayaan dan sesuatu yang ia butuhkan. Dulunya ia miskin dan tak punya apa-apa, tapi akhirnya ia kaya dan punya banyak hal. Itu semua karena ia mau berusaha dan mau menggunakan akalnya untuk melakukan usaha apa saja yang cocok dengannya.
Namun demikian, belum tentu orang berharta itu kaya, karena bisa jadi ia kaya harta tapi miskin hati, ia banyak harta tapi jiwanya hampa. Sebaliknya, orang miskin belum tentu tak punya apa-apa. Ia miskin harta tapi kaya anak, ia tak berharga tapi ia berhati, ia tak punya uang yang banyak tapi ia punya ilmu yang dalam, dan seterusnya.
Hakikat manusia hidup di dunia ini tak punya apa-apa, karena pada dasarnya apa yang ada pada diri mereka hanyalah titipan Tuhan. Anak dan harta adalah titipan. Jika bukan titipan, tentunya akan abadi dan takkan pernah rusak atau binasa. Anak bisa mati, harta bisa pergi. Hari ini Anda banyak harta, tapi bisa jadi esok hari Anda miskin papa. Mungkin saja semua harta Anda terbakar, dirampok atau hanyut oleh banjir. Artinya, semua yang ada di dunia ini hanya bersifat sementara, dan mengapa pula Anda berkata, “Aku miskin, karena aku tak punya apa-apa.”
Jangan katakana itu. Jangan membuat jiwa Anda menjadi lemah dan gelisah. Jangan menjadikan diri Anda bersedih hanya karena kata-kata bodoh seperti itu. Tetapi katakanlah, katakanlah bahwa Anda kaya; bahwa pada hakikatnya manusia itu miskin, tapi ia kayak arena banyak hal yang masih bisa dilakukannya. Miskin harta tapi kaya hati, kaya budi, kaya pengetahuan, kaya semangat, dan lain sebagainya. Dengan budi yang baik, hati yang bersih, semangat yang besar dan pengetahuan yang melimpah, Anda sudah bisa disebut kaya. Dan semua itu, jika Anda jadikan modal berusaha, sungguh akan mendatangkan uang, akan membuat diri Anda kaya perlahan-lahan. Intinya berusahalah dan berkaryalah, jangan hanya bisa berkata, “Aku miskin,” tanpa mau memahami makna kemiskinan yang sebenar-benarnya.
Jangan ingin menjadi kaya, tapi jadilah orang yang berkecukupan. Banyak orang kaya tapi kekayaannya itu masih belum bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Sering kali orang kaya malah menjadi miskin karena ia kaya hutang, bukan kaya nikmat. Ia pun miskin jika ia tidak bisa tertawa. Orang bijak berkata,”Seorang manusia itu tidak miskin jika ia masih dapat tertawa.”
Selamat Berkarya. Tetap Semangat. Tetap Tertawa.
Paulus Budi Winarto
Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang
-
there are no comments yet