article
Dunia pendidikan jika dikait-kaitkan tidak bisa mengelak dari persoalan besar bangsa ini. Meski demikian dunia pendidikan tidak bisa dibebani sebagai satu-satunya pemadam kebakaran untuk mengentaskan masalah yang oleh banyak kalangan dituding telah menyebabkan kerusakan hebat, karena salah urus dan menjadikan Negara ini bangkrut.
Ada hubungan integral antara pendidikan dan kebudayaan. Bahkan tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling memperkaya dan menjadi media dalam membina, membentuk, dan mengembangkan manusia-manusia muda menuju kepenuhannya.
Melalui lagu, jiwa seseorang dapat terangsang untuk melakukan gerak tubuh dalam rangka mengekspresikan makna yang diperoleh melalui syair-syair lagu tersebut menjadi suatu kegiatan yang nyata. Apabila seseorang sedang mendengarkan sebuah lagu yang syair-syairnya menceritakan tentang suasana yang gembira maka orang tersebut tentu akan mengekspresikan makna lagu tersebut dengan gerakan-gerakan tubuh yang lincah dan ceria. Begitu pula manakala seseorang sedang mendengarkan sebuah lagu yang syair-syairnya mengandung suasana yang sedih maka orang tersebut tentu akan mengekspresikan makna lagu itu dengan gerakan-gerakan tubuh yang lemah gemulai dan sendu. Begitu pula halnya, bila seseorang sedang mendengarkan syair-syair lagu-lagu wajib nasional, jiwanya tentu berkobar karena terbakar oleh semangat yang menggelora di dalam syair-syair lagu wajib nasional tersebut.
Mengapa banyak siswa menjadi jenuh dan bosan mengikuti proses pembelajaran di kelas? Kalau kita refleksi secara mendalam, ada beberapa kesalahan dalam proses pembelajaran kita selama ini. Pertama, pembelajaran bersifata konvensional (menerangkan-mengerjakan latihan-ulangan) sehingga kurang memberi daya tarik siswa. Kedua, bahan pelajaran bersifat abstrak, kadang jauh dari realitas kehidupan siswa sehari-hari. Ketiga, sekolah terjebak dalam kondisi “membosankan”, ritme pembelajaran itu itu saja, kurang variatif.