Orang bijak mengatakan, “Orang yang mengaku benar adalah orang yang salah; orang yang mengaku salah belum tentu dia bersalah; orang yang merasa pandai adalah orang yang bodoh; orang yang merasa bodoh belum tentu dia bodoh, karena benar dan salah atau pandai dan bodoh dapat dilihat dari bagaimana manusia itu berpikir, berkata dan berbuat.” Dan saya menambahkan, “Orang yang masa bodoh adalah orang yang paling bodoh.”

Hidup ini ibarat peperangan yang terus berkecamuk. Ia hanya dapat dihentikan dengan sebuah kematian. Menang-kalah dalam sebuah pertempuran itu sudah biasa. Namun, orang yang merasa kalah sebelum bertempur adalah sang pemalas yang tak punya keyakinan, karena ia menganggap bahwa pertempuran itu selalu identik dengan kesulitan-kesulitan. Sementara orang yang menanamkan keyakinan, “Aku bisa menang” adalah sang pejuang yang akan mendapatkan harta rampasan yang paling banyak. Sebab, dalam sebuah pertempuran, selain dibutuhkan strategi yang jitu, juga harus dibekali dengan semangat yang tinggi. Dan semangat yang tinggi itu dapat ditumbuhkan dengan kata-kata yang positif, seperti perkataan, “Aku harus menang, aku bisa menang.”

Selagi napas masih ada, apa pun masih bisa terjadi. Orang baik adalah orang yang belajar dari kejahatan orang lain, karena hal itu dapat membuatnya lebih korektif atas dirinya sendiri. Menganggap kejahatan orang lain tak dapat terampuni sama halnya mengukir kejahatan dalam diri sendiri. Alangkah mulianya manusia yang selalu berbaik sangka, karena hal ini akan menjauhkan diri dari rasa benci dan permusuhan.

Jika seorang mempunyai ilmu dan pengalaman, maka ia sudah mendapatkan jalan untuk memperoleh pekerjaan. Carilah ilmu dan pengalaman di manapun berada, agar dapat memperoleh pekerjaan yang layak dan menyenangkan. Bekerja tanpa ilmu seperti perahu tanpa layar, namun untuk membuat layar tidak harus di sekolah, bisa di tempat lain. Itulah makna yang bisa kita petik dari sebuah kehidupan, bahwa ada ini dan ada itu, dan yang terpenting adalah tidak harus begitu.

Tak ada keindahan sejati selain indahnya kesetiaan seorang suami kepada istrinya dan kesetiaan seorang istri kepada suaminya. Tak ada kedamaian hidup yang hakiki selain kedamaian yang dibangun oleh suami – istri dengan cara saling mempercayai, mengasihi, menyayangi, mengerti dan menjaga kehormatannya masing-masing. Adapun berselingkuh itu merupakan pintu menuju kehancuran di kehidupan dunia sekarang dan di kehidupan kekal.