article

Setetes Embun: Pohon Keadilan
Orang yang paling adil adalah orang yang tahu apa yang seharusnya ia perbuat, sanggup menempatkan sesuatu pada tempatnya dan mau menyampaikan amanat dengan sebaik-baiknya. Musuh dari keadilan adalah kejahatan, saudara kandung keadilan adalah ketakwaan dan istri keadilan adalah kasih sayang. Orang-orang bilang, “Jika pohon keadilan itu berbuah, maka buahnya adalah ketakwaan; dan jika dia berdaun lebat, maka daun-daunnya itulah yang dinamakan kasih sayang.
read more
Setetes Embun: Mengenal Tuhan
Barang siapa mengenal dirinya dengan baik, maka sungguh ia telah mengenal Tuhannya. Kedekatan Tuhan dengan seorang hamba seperti dekatnya urat leher dengan leher, seperti jantung dengan detaknya dan seperti air dengan mineralnya. Tak ada alasan untuk menolak keberadaan Tuhan, karena jiwa yang tenang pasti mengakui adanya Tuhan dan ia pasti akan kembali kepada Tuhannya.
read more
Setetes Embun: Keadaan Suci
Setiap individu dilahirkan dalam keadaan suci, dan tak ada orang yang dapat mempertahankan kesuciannya kecuali orang-orang yang tahan uji. Ketika lahir suci, saat tumbuh dewasa suci, dan waktu meninggal dunia juga suci, adalah hal-hal yang sulit dipertahankan. Untuk itu bentengilah diri dengan keyakinan yang benar, niat yang tulus, dan pikiran-pikiran yang bersih. Jagalah ucapan dan hati dari kejahatan, karena tak mungkin terang dan kegelapan dapat dipersatukan.
read more
Setetes Embun: Melakukan pertobatan
Tak ada dosa yang tak terampuni, sebesar apa pun dosa itu, karena Tuhan Maha Pengampun. Penyesalan adalah langkah awal menuju pertobatan, seperti pencuri yang mengembalikan barang curiannya. Akan tetapi, pencuri yang tidak kapok, dia mengembalikan barang curiannya karena tertangkap basah dan takut dipenjara, adalah pertobatan yang sia-sia. Yang namanya tobat adalah penyesalan yang disertai dengan perubahan yang lebih baik. Manusia tidak ada yang tidak berdosa, dan manusia yang melakukan dosa kemudian mau bertobat adalah manusia yang berbahagia. Tuhan maha pengampun, tetapi pertobatan hanya akan diterima jika disertai dengan perubahan sikap dan perilaku yang lebih baik. Orang-orang bijak sering menyerukan,” Insyaflah! Ketika melakukan kesalahan dan dosa, maka bersegeralah minta maaf dan memohon ampunan, niscaya diri akan bersih kembali. Jangan panik dengan banyaknya dosa, tetapi paniklah dengan keengganan untuk menjalankan pertobatan.
read more
Setetes Embun: Kita Makhluk yang lemah
Kita bukanlah siapa-siapa. Kita makhluk Tuhan yang lemah. Kita dikaruniai akal adalah untuk tahu diri bukan untuk membanggakan diri. Kita adalah makhluk yang lemah, karena kita masih kepanasan tersengat matahari dan bara api, kita masih kedinginan terkena es, kita masih makan nasi bukan besi, dan kita tidak bisa hidup seorang diri. Kesombongan dengan mengatakan, “Akulah yang paling hebat” hanyalah akan melemahkan semangat dan membuat murka Tuhan, karena yang paling hebat hanyalah Tuhan.”
read more