news
Misa kamis putih merupakan kenangan perjamuan terakhir Tuhan Yesus bersama para muridNya. Perjamuan ini bukanlah perjamuan keputusasaan, dan kesedihan, melainkan perjamuan yang penuh keakraban, perjamuan persaudaraan, penuh makna. Perjamuan itu symbol penyerahan hidupnya yang total. Tubuh dan darahnya diberikan demi keselamatan murid-muridnya. Itulah ekaristi Kudus. (PBW)
Setelah perayaan Ekaristi Kamis Putih di Stasi Santo Petrus dan Paulus Ngablak dilanjutkan dengan penghormatan pada Sakramen Maha Kudus dan Adorasi Ekaristi. Adorasi Ekaristi dilakukan secara bergilir per-lingkungan, dimulai dari Lingkungan Bandongan, Wonolobo, Sidomukti, ngablak, Merapi Utara dan Merapi Selatan. Setelah semua lingkungan selesai , Adorasi Ekaristi dilanjutkan oleh para OMK yang berlangsung hingga pagi hari. (PBW)
Sebelum ibadat Jumat Agung di Gereja Santo Petrus dan Paulus Ngablak, hari Jumat, 3 April 2015, diadakan Jalan salib. Jalan salib yang dipimpin oleh Ibu Bertha Tri hartiningsih diikuti oleh segenap umat di Stasi santo petrus dan Paulus Ngablak. Jalan Salib yang dimulai pukul 14.00 ini untuk mengenang jalan penderitaan Tuhan Yesus menuju puncak Golgota sampai Wafat di kayu salib. (PBW)
Ibadat jumat agung, di Gereja Santo petrus dan Paulus Ngablak berlangsung setelah jalan salib, yakni pada pukul 15.00. Ibadat jumat Agung dipimpin oleh Romo Sapto Nugraho, Pr dari Paroki Santa Maria Fatima Magelang dan diikuti seluruh umat di Stasi Santo petrus dan paulus Ngablak dengan penuh hikmat. Ibadat jumat Agung ini untuk mengenang wafat Tuhan Yesus di Kayu Salib. (PBW)
Penghormatan Salib dilakukan masih dalam rangakaian ibadat Jumat Agung. Penghormatan salib untuk memperingati Tuhan Yesus yang disiksa, didera, dihina dan dihukum mati di salib. Segala penderitaan Tuhan Yesus itu Dia terima dengan sukarela, tidak melarikan diri. Ini semua Tuhan Yesus lakukan untuk menebus dosa umat manusia. (PBW)