“Sungguh merupakan suatu kembanggaan tersendiri bagi saya karena berkat terinspirasi oleh bunga kenikir, saya dapat mengadakan penelitian dan menulis sebuah karya tulis yang akhirnya diikutsertakan dalam lomba HCPSN Yayasan Tarakanita. Tidaklah mudah bagi saya mengadakan penelitian dan menuliskan laporan penelitian ini, butuh pemikiran dan tenaga yang ekstra. Tentunya hal ini tidak lepas dari pertolongan Tuhan dan Bapak Guru yang telah membimbing saya. Hasil sebagai juara kedua lomba karya tulis dalam rangka HCPSN Yayasan Tarakanita tetap saya syukuri sebagai anugerah dari Tuhan yang sangat besar untuk saya”. Demikian dikatakan oleh Sinta Setianingsih, siswa kelas VII SMP Pendowo Ngablak juara dua karya tulis HCPSN Yayasan Tarakanita.

Gerakan sosial , apalagi dengan tujuan perubahan perilaku terhadap lingkngan hidup dan pola hidup sehat, tidak cukup dengan imbauan yang bersifat verbal semata. Para peserta didik harus mengetahui sendiri alasan-alasannya mengapa mereka melakukan kegiatan tersebut.

Untuk mengantisipasi lunturnya nasionalisme pada generasi muda, diperlukan langkah-langkah nyata. Untuk menumbuhkan lagi semangat kebangsaan yang tangguh juga diperlukan langkah-langkah nyata. Demikian dikatakan Danramil Ngablak di awal sambutannya dalam kunjungan ke SMP Pendowo Ngablak, Kamis, 28 November 2013. Danramil selanjutnya mengajak siswa-siswi SMP Pendowo Ngablak  untuk membuat langkah nyata dalam membangkitkan rasa nasionalisme yakni dengan senantiasa menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama dengan sebaik-baiknya dan selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi dan sosial budaya bangsa.

Kegiatan berkebun dan bercocok tanam di SMP Pendowo Ngablak merupakan kegiatan yang secara rutin dilakukan di komunitas SMP Pendowo Ngablak. Hal ini sangat tepat karena sebagian besar orang tua siswa berprofesi sebagai petani. Untuk kegiatan bercocok tanam setiap siswa membawa bibit tanaman dari rumah. Berbagai macam bibit tanaman yang dibawa, seperti wortel, terong, kubis, cabai, kentang, dan sebagainya.  Kegiatan bercocok tanam ini diharapkan semakin mampu memupuk rasa cinta para siswa terhadap lingkungan dan alam sekitar.

Hidup Guru…..! Hidup PGRI….! Solidaritas…. Yes!!! Demikian Salam Guru dan PGRI yang disampaikan oleh Bupati  Magelang, Bapak Singgih Sanyoto pada peringatan Hari Guru dan HUT PGRI ke 68 Kabupaten Magelang di lapangan Drh. Soepardi Kota Mungkid, Senin 25 November 2013. Upacara yang diikuti sekitar 8000 peserta berlangsung dengan khidmat dalam cuaca  cerah dan terik, para peserta dengan setia mengikuti upacara dari awal hingga akhir.