news
Pendidikan dengan paradigma kritis menempatkan peserta didik sebagai subjek. Menurut Freire (1996), fitrah manusia sejati adalah menjadi pelaku atau subjek bukan penderita atau objek. Paradigma manusia sejati adalah menjadi pelaku sadar yang bertindak mengatasi dunia. Manusia harus menggeluti dunia dengan sikap kritis dan daya cipta. Manusia memiliki kepribadian dan eksistensi berbeda dengan binatang yang hanya digerakkan oleh naluri. Hal itu berarti, manusia tidak memiliki keterbatasan tetapi dengan fitrah kemanusiaannya seseorang harus mampu mengatasi situasi-situasi batas yang mengekangnya. SMP Pendowo Ngablak selalu menempatkan peserta didik sebagai subjek dalam proses belajar mengajar. (PBWin)
Pertemuan orang tua siswa SMP Pendowo Ngablak berlangsung kamis, 3 september 2015. Pertemuan orang tua siswa SMP pendowo tahun ini diisi dengan sosialisai mengenai kurikulum, kegiatan kesiswaan, dan penggunaan buku pendidikan karakter Tarakanita bagi siswa dan orang tua. Pertemuan orang tua siswa dengan pihak sekolah juga diharapkan untuk semakin mempererat jalinan kerjasama antara orang tua dengan pihak sekolah. (PBWin)
Penyuluhan kesehatan bagi siswa-siswi SMP Pendowo Ngablak yang dilakukan oleh Puskesmas Ngablak berlangsung hari Jumat, 11 September 2015 di ruang laboratorium IPA SMP Pendowo Ngablak. Penyuluhan kesehatan yang menghadirkan tiga narasumber, yakni Bapak Budiyo, dr. Nina, dan Bu Yeni mengupas masalah kesehatan seksualitas dan reproduksi. penyuluhan yang diikuti oleh siswa kelas VII dan IX ini dimulai pukul 08.30 dan berakhir pukul 12.00. Dengan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa siswi SMP Pendowo Ngablak semakin memahami akan pentingnya kesehatan seksualitas dan reproduksi . (PBWin)
Masih dalam rangkaian penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas Ngablak bagi siswa-siswi SMP Pendowo Ngablak pada hari jumat, 11 September 2015 dilanjutkan dengan pemeriksaan golongan darah bagi siswa kelas VII. Kegiatan pemeriksaan golongan darah ini bertujuan untuk mengetahui golongan darah para siswa-siswi, sehingga siswa-siswi semakin mempunyai kesadaran untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan bantuan darah. (PBWin)
Pandawa lima yang terdiri dari Yudistira (Dani), Bima (Erik), Arjuna (Adit), Nakula (Isnaeni), Sadewa (Rifai), hari sabtu, 29 Juli 2015 berpartisipasi mengikuti karnaval memperingati HUT kemerdekaan RI ke-70 di Kota Magelang. Pandawa lima dan lima pasukan pengawal dari SMP Pendowo Ngablak tergabung dalam kendaraan hias Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah bersama dengan teman-temannya dari TK Pius, SD Tarakanita, SMP Tarakanita, SMK Pius dan SMA Tarakanita Magelang. (PBW).