Article Detail

Sejenak Bijak: Merenungkan Makna kelemahan

Semua makhluk itu lemah, tak berdaya. Kekuatan dan kemampuan yang dimiliki makhluk itu terbatas. Kemampuan akal itu terbatas, tapi kebodohan itu tak ada batasnya. Artinya, jangan-jangan orang yang mengaku hebat (super) dan tak ada duanya adalah orang yang paling bodoh: orang yang paling lemah, karena tidak tahu bahwa di atas langit ada langit. Sungguh ia tak tahu bahwa hanya Tuhan yang Maha Perkasa, Maha hebat, dan berkat Dia, kadang makhluk yang lemah menjadi perkasa.

Semua yang ada di dunia akan binasa, kecuali Tuhan.  Kebinasaan adalah sifat bagi yang lemah, sedangkan keabadian adalah sifat bagi yang Maha Hebat. Jika Anda hebat, tentunya Anda takkan binasa. Ketahuilah, kehebatan yang Anda miliki hari ini belum tentu akan menyertai Anda untuk selamanya, karena bisa jadi esok hari Anda akan mati, atau mungkin sakit, bangkrut, atau kehilangan kemampuan.

Tak ada yang paling hebat di dunia ini. Tak ada. Anda hebat saat ini, belum tentu Anda bisa hebat esok hari. Anda yang paling hebat dalam bidang ini, belum tentu Anda yang paling hebat dalam bidang lain. Anda merasa yang paling hebat di daerah sendiri, belum tentu Anda menjadi yang paling hebat di daerah lain. Kehebatan itu ada batasnya, ada waktunya, dan ada tempatnya.

Sifat alamiah manusia itu lemah. Dia kuat karena suatu hal yang sifatnya anugerah. Karenanya siapakah yang tak pernah kalah? Katakan, siapakah orangnya? Apakah itu Mike Tyson, Napoleon Bonaparte? Ataukah Hitler? Apakah mereka itu orang-orang yang paling hebat? Mereka memang hebat, tapi pada akhirnya mereka pun harus menerima kekalahannya, mereka pun mengalami suatu masa di mana mereka harus kembali pada fitrah mereka: lemah dan hancur.

Kepada Anda yang sebenarnya lemah! Semuanya mempunyai titik penghabisan. Boleh kita mengatakan si A itu hebat, tapi janganlah berkata, “Akulah yang paling hebat.” Sebab, siapa pun orangnya, yang namanya manusia tetap manusia dan takkan pernah menjadi malaikat! Ingatlah itu! Kekuasaan, kekuatan dan kekayaan sebesar apapun tinggal menunggu hitungan hari atau mungkin detik, karena toh akhirnya semua itu akan sirna ditelan masa kembali kepada pemiliknya, yakni Tuhan. Semua yang Anda miliki adalah kepunyaan Tuhan yang dititipkan kepada Anda. Oleh sebab itu, janganlah membusungkan dada dan besar kepala! Sifat angkuh dan selalu ingin menang sendiri hanya akan membuat Anda jauh dari manusia dan ketika Anda hancur, maka Anda akan dihina, ditertawakan dan Anda akan malu karenanya.

Paulus Budi Winarto

Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang.

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment