Article Detail

Sejenak Bijak: Kesempatan Tak Selamanya Ada

Sering kali kita berucap, “Masih ada waktu,” karena kita malas melakukan sesuatu. Perkataan ini senada dengan ungkapan, “Masih ada kesempatan”. Tetapi, sadarkah kita bahwa waktu itu terus berlalu? Kesempatan itu tak selamanya ada?

Dunia selalu berputar, hari-hari berganti, dan kesempatan pun datang dan pergi. Jika kita terus mengatakan, “Masih ada waktu,” apakah kita bisa mengendalikan waktu, apakah kita bisa mengembalikan waktu yang telah berlalu, atau apakah kita bisa menciptakan waktu yang baru? Jawabannya, tidak akan pernah bisa, karena waktu bukanlah karya cipta manusia.

Mengapa kita mesti menunda-nunda pekerjaan? Setiap individu tidak pernah tahu apa yang bakal terjadi dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan secara pasti. Hari ini Anda bisa melakukan sesuatu, belum tentu esok Anda bisa, karena hidup ini tidak luput dari permasalahan-permasalahan yang selalu datang bergantian. Jika apa yang bisa Anda kerjakan sekarang tidak segera Anda kerjakan sementara esok datang lagi pekerjaan yang baru, tentu pekerjaan Anda akan menumpuk dan akhirnya membutuhkan waktu yang lebih banyak. Apabila ini yang terjadi, sementara Anda masih saja menunda-nunda pekerjaan, maka Anda pun semakin terhimpit oleh waktu dan mengalami kesulitan, lalu Anda bingung, lalu Anda lepas tangan, lalu Anda kecewa, lalu Anda dicap sebagai pemalas karena menyia-nyiakan kesempatan.

Waktu adalah uang, karena ia sangat berharga. Waktu bagai pedang, karena dapat memutus harapan. Orang yang suka menunda-nunda pekerjaan akan rugi dan orang yang diputus waktu akan kehilangan kesempatan. Sebaiknya apa yang bisa kita kerjakan hari ini, kerjakanlah. Bukankah selesai lebih dulu itu lebih baik dan dapat membuat hati tenang? Lebih baik sedia payung sebelum hujan. Bukankah berjaga-jaga itu dapat membuat hati nyaman?

Orang yang suka menunda-nunda pekerjaan tanpa alasan yang jelas akan rugi, karena ketika tugas-tugas menumpuk sementara tugas-tugas tersebut menuntut untuk segera diselesaikan, maka hasil yang dicapai menjadi tidak maksimal dan sudah tentu kekecewaan selalu datang di belakang.

 

Paulus Budi Winarto

Guru SMP Pendowo Ngablak

 

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment