Article Detail

Sejenak Bijak: Di dunia ini serba mungkin

Di dunia ini semuanya serba mungkin. Mungkin saja anak raja menjadi pengemis, dan mungkin saja anak penjahat menjadi orang saleh. Hilangkan klaim-klaim negatif atau klaim-klaim yang berlebihan. Memang biasanya, anak raja akan menjdi raja dan anak penjahat akan menjadi penjahat, tapi itu hanya sebatas kemungkinan yang bersifat banyak bukan sebuah kepastian mutlak.

Yang penting, untuk menghilangkan klaim-klaim yang berlebihan, janganlah kita menggunakan kata “pasti” untuk menghakimi sesuatu. Tetapi pakailah kata “mungkin” agar apa yang kita katakana tidak jatuh dalam lubang kesalahan. Memang kata “mungkin” itu tidak ilmiah, tetapi kata mungkin dapat menyelamatkan kita dari penilaian yang salah. Dalam teori manapun, meskipun tidak menggunakan kata “mungkin” agar tampak ilmiah, pada dasarnya teori tersebut tetap mengandung adanya kemungkinan yang akan terjadi, tetapi kemungkinan tersebut bertolak dari sebuah perkiraan yang lebih dominan, yakni kemungkinan besarnya itulah yang dijadikan sumber pencetusan teori.

Pemakaian kata “mungkin” ini dapat kita rasakan kegunaannya setelah kita dibenturkan pada masalah-masalah yang rumit, masalah-masalah yang tidak dapat dilogika, tetapi masalah-masalah tersebut butuh jawaban. Lebih jelasnya, untuk mencari jalan tengah, kita butuhkan kata “mungkin” untuk mendamaikan dua hal yang berseberangan.

Cobalah Anda pahami makna kata “pasti”, “mustahil” dan “mungkin”, karena ketiga kata ini sering menjadi pilihan kita dalam menilai suatu hal. Namun saya juga memberikan catatan bahwa menurut hemat saya yang paling dalam, kata “pasti” bisa digunakan untuk ekspresi-ekspresi yang dapat menumbuhkan semangat dan membangun kepercayaan diri, seperti ucapan, “Aku pasti bisa”, atau “Aku pasti menang”, dan lain sebagainya, yang tujuannya ialah untuk mendorong diri agar lebih bersemangat dan percaya diri. Hal ini sangat dianjurkan, karena muatan kata “pasti” tidak lagi mengarah pada hal-hal yang negatif, sebaliknya lebih mengarah pada hal-hal yang positif.

 

Paulus Budi Winarto

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment