Article Detail

Sejenak Bijak: Arti Sebuah Nama

Janganlah berkata, “Apalah artinya sebuah nama!” Jangan, karena tanpa nama kita tidak akan mengerti, kita akan bingung dan kita akan kehilangan tujuan. Nama adalah tanda penunjuk untuk menyebut dan mengenali sesuatu, ia mempunyai acuan dan ia juga mempunyai makna. Semua yang ada di jagad raya ini punya nama, dan karena nama-nama itulah kita menjadi ada dan kita menjadi tahu apa saja yang ada di sekeliling kita. Inilah dunia, inilah kehidupan, inilah fakta yang tak mungkin kita tolak, apalagi kita tiadakan, yakni: “nama”. Karena dengan sebuah nama, kita menjadi tahu, kita saling mengenal, saling mengasihi, kita menjadi yakin dan kita tidak akan tersesat karena kita punya tujuan yang pasti. Tanpa nama, kita akan buta, bingung, dan hampa.

Sebuah batu berwarna putih, indah dan berkilau diberi nama “mutiara”, suatu benda yang besar, bercahaya di angkasa diberi nama “bintang”, makhluk yang dapat berpikir dan berbicara dinamakan “manusia”, orang yang mengajar dinamakan “guru”, orang yang pandai mengobati diberi nama “dokter”, dan masih banyak lagi hingga tak terhitung jumlahnya. Nama-nama itu mempunyai acuan yang dapat dipahami dan menyimpan makna yang dapat dimengerti.

Kepada bangsa manusia yang senantiasa membutuhkan nama … itulah nama, penting dan sangat berguna. Jika seseorang menamaiku “sang Pelajar” karena memang aku adalah remaja yang masih menuntut ilmu. Jika aku adalah orang yang suka mengambil hak orang lain, maka orang-orang akan menamaiku “Sang pencuri”. Andai aku adalah pemimpin sebuah Negara, maka semua orang akan menamaiku “presiden”, dan seterusnya.

Nama adalah sebutan untuk suatu hal, baik yang terlihat oleh mata maupun yang hanya bisa dibayangkan saja. Seseorang butuh nama , tanpa nama ia tak kan dikenal. Pepatah mengatakan, “Tak kenal maka tak sayang”. Artinya, bagaimana orang lain bisa mengenal kita kalau kita tak punya nama, bagaimana orang lain bisa menyayangi kita kalau mereka tak mengenal kita? Sungguh menyedihkan orang yang tak punya nama.

Nama punya acuan, punya makna dan punya tujuan. Ayahku memberiku nama “Juli” karena aku lahir di bulan juli. “Wahid” itulah nama yang diberikan orang tuaku, karena aku adalah anak pertama. Orang tuaku memberi nama “Farhan” agar kelak aku menjadi orang yang senang/bahagia. Seseorang memberikan nama “Alim” untuk buah hatinya, karena dia ingin kelak putranya menjadi orang yang berilmu. Orang-orang menamai kucingku “Fanny” karena ia lucu, dan seterusnya.

 

 

Paulus Budi Winarto

Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang

 

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment