Article Detail

Merenung sejenak: Memilih Kesedihan Demi Cinta

Kebahagiaan itu soal pilihan. Kesedihan juga soal pilihan. Demi cinta, tidak jarang kita memilih merasakan kesedihan dalam mencintai.

Yesus kerap merasa sedih. Bisa kita hitung berapa kali ia ditolak. Ia tidak memilih untuk lari dari kesedihan. Sebaliknya, kesedihan dan penderitaan diterima sebagai kesempatan untuk belajar taat kepada Bapa-Nya. Kesedihan yang dirasakan-Nya tetap dipilih-Nya demi cinta. Benar bahwa dalam hidup Yesus dan juga dalam hidup kita, ada saat-saat berat sehingga kita berseru: “Ya tuhan, selamatkan aku demi kasih setia-Mu.” Itulah saatnya kita kembali membuat pilihan untuk sedih demi cinta.

Bunda Maria tidak berbeda. Sejak harus mulai berjalan dalam iman karena anaknya dikandung secara ajaib oleh Roh Kudus, hingga saat akhir< Maria belajar terus membuat pilihan untuk memeluk kesedihan demi cinta. Ia belum memahami apa artinya bahwa anaknya itu akan menjadi tanda perbantahan. Atau apa artinya jika kelak sebuah pedang menembus hatinya. Maria yang berdukacita terus kita kenang secara khusus. Darinya, kita belajar untuk memilih kesedihan demi cinta dan kesetiaan kepada Tuhan.

 

Paulus Budi Winarto

Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment