Article Detail
Merenung Sejenak: menjadi Pribadi Pemaaf
Saul mengabaikan kehendak Tuhan, itu sama artinya dia mencelakakan dirinya sendiri. Kejayaannya lama kelamaan memudar, dan akhirnya dia pun tewas di medan perang.
Daud sangat berduka mendengar kematian Saul, apalagi Yonatan juga ikut terbunuh di medan perang. Bagi mereka, Daud lalu menyanyikan sebuah lagu ratapan. Rakyat diajaknya untuk turut berbelasungkawa, meratapi berpulangnya pahlawan-pehlawan terbaik Israel. Daud tidak mengingat lagi segala kejahatan yang dilakukan Saul terhadapnya.
Disinilah tampak keunggulan Daud. Dia sungguh pribadi yang tulus hati. Kesalahan saul dilupakannya, kematian saul juga tidak diinginkan olehnya. Tak ada hasrat sedikitpun dalam diri Daud untuk menyingkirkan Saul dalam rangka merebut posisinya sebagai raja. Saul tetaplah raja yang diurapi Tuhan, dan Daud senantiasa menghormati hal itu.
Bagi banyak orang, memaafkan bukan perkara mudah. Perkataan dan perlakuan buruk lawan terhadap diri kita seringkali menimbulkan dendam yang tak mudah hilang dari ingatan. Belajar dari daud, marilah kita mencoba menjadi pribadi yang rela member maaf. Sebab memaafkan orang lain menyembuhkan luka-luka di dalam diri kita sendiri.
Paulus Budi Winarto
Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang
-
there are no comments yet