Article Detail
Merenung Sejenak: Tuhan tahu Apa Yang Terbaik bagi Kita
Zakharia adalah orang yang terberkati. Banyak aspek dalam hidupnya membuktikan hal itu. Sebagai Imam, ia memiliki kedudukan khusus di mata Tuhan maupun umat. Status luhur ini ia pertanggungjawabkan dengan hidup secara saleh. Berkat yang diterima Zakharia makin lengkap manakala ia kejatuhan undi, mendapat giliran bertugas di bait Allah. Tugas ini hanya setingkat lebih rendah dari tugas Iman besar.
Namun, di mata manusia, Zakharia punya kekurangan besar. Istrinya mandul, sehingga mereka tak punya keturunan. Keadaan ini dipandang sebagai aib oleh masyarakat, bahkan sampai sekarang. Karena itulah, pasutri Zakharia-Elisabeth hidup dalam duka. Aneka macam anugerah Tuhan ditenggelamkan oleh kedukaan ini.
Betapa besar kesedihan Zakharia tergambar dalam ketidakpercayaannya mendengar kabar dari Malaikat Gabriel. Ia akan segera dikaruniai seorang anak! Mana mungkin hal itu terjadi? Sekian lama berdoa tanpa jawaban, Zakharia justru tidak siap ketika akhirnya doanya dikabulkan.
Pengalaman Zakharia menjadi kritik bagi kita yang lebih mengingat apa yang tidak diberikan Tuhan daripada apa yang sudah dianugerahkan-Nya. Biarlah Tuhan menimbang-nimbang anugerah apa yang pantas kita terima dan kapan anugerah itu akan diberikan-Nya. Dia tahu apa yang terbaik bagi kita.
Paulus Budi Winarto
Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang
-
there are no comments yet