Article Detail
Merenung Sejenak: Tuhan Terus Menabur
Kegelapan sering dicari saat kita ingin menyembunyikan sesuatu. Tuhan yang bertahta dalam terang pun justru kita hindari. Kita tidak siap untuk melihat dengan jelas kenyataan diri kita yang sebenarnya. Saatnya akan tiba ketika Tuhan menyatakan diri-Nya. Tidak ada lagi kegelapan yang bisa menjadi tempat kita menyembunyikan segala ketidaktaatan kita. Jika kita selalu taat, kita tidak akan takut terhadap cahaya Tuhan, dan akan bersemangat menjawab seruan: “Datanglah menghadap Tuhan dengan sorak-sorai.”
Memang kepada tiap orang disampaikan tawaran rahmat yang sama. Yang membuat perbedaan adalah tanggapan manusia. Ada yang bersemangat hanya pada awalnya saja, ada yang tetap selalu acuh tak acuh, ada yang terus bertekun hingga berbuah. Tempat benih sabda itu jatuh melambangkan cara-cara yang berbeda dalam tanggapan kita. Memang Tuhan terus menabur. Kitalah yang tidak selalu siap membiarkan benih itu merasuk ke dasar hati kita.
Paulus Budi Winarto
Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang
-
there are no comments yet