Article Detail
Merenung Sejenak: Saling Meneguhkan
Mendengar bahwa Elisabet yang mandul dan lanjut usia tiba-tiba bisa mengandung, Maria yang juga sedang mengandung mengadakan perjalanan jauh untuk mengunjungi saudarinya itu. Ketika bertemu, sebagaimana lazimnya, Maria pun mengucapkan salam.
Salam yang biasa itu ternyata berdampak pada Elisabet dan bayi di dalam kandungannya. Si bayi sampai melonjak kegirangan karena Roh Kudus turun atasnya. Peristiwa ini dimengerti pula sebagai lambing hubungan erat Yesus dan Yohanes di masa mendatang.
Adapun Elisabet yang juga penuh dengan Roh Kudus jadi mengerti; Tuhan sedang mengerjakan karya besar, terutama dalam diri Maria. Berserulah ia memuji Maria sebagai yang diberkati di antara semua perempuan. Pujian ditujukan kepada bayi yang dikandung Maria. Sang Bayi bukanlah sumber aib dan cela, melainkan berkat bagi Maria dan siapa saja yang percaya kepada-Nya.
Hidup Maria dan Elisabet sama-sama tidak mudah. Yang satu harus menjelaskan asal-usul bayi yang dikandungnya, yang lain dicibir sebagai perempuan mandul. Kesediaan Yusuf menikahi Maria dan “terbukanya” rahim Elisabet membuat mereka berdua sadar bahwa kasih karunia Allah menyertai mereka. Mereka pun bertemu untuk saling meneguhkan.
Paulus Budi Winarto
Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang
-
there are no comments yet