Article Detail

Merenung Sejenak: Perjuangan Kita Tak Pernah Sia-sia

Hati para murid sering gentar menghadapi peringatan-peringatan Yesus. Menjadi pewarta Injil ternyata tidak mudah! Penderitaan pasti akan mereka alami, sebab Yesus , Sang guru, mengalaminya juga. Namun, Yesus mengatakan itu bukan untuk menakut-nakuti mereka, melainkan agar mereka siap dan bersikap waspada. Ia pun lalu mendorong mereka untuk tidak merasa takut.

Jangan takut kepada para penganiaya. Mereka bisa mencelakakan badan, tapi tidak jiwa manusia. Bapa jelas lebih berkuasa daripada mereka, sebab Ia sanggup membinasakan jiwa dan badan sekaligus! Dengan kiasan burung pipit dan rambut kepala, Yesus mengungkapkan perhatian Bapa kepada mereka. Hal-hal sepele seperti itu diketahui oleh-Nya, apalagi hal-hal penting seperti hidup dan nyawa manusia. Karena itu, para murid tidak perlu cemas. Saat berkeliling mewartakan Injil, mereka tak pernah dibiarkan sendiri.

Mewartakan kebenaran di tengah masyarakat yang sedang sakit memang tidak mudah. Nyawa kadang menjadi taruhannya. Itulah sebabnya, jalan Tuhan terasa terjal dan hanya terbuka bagi para pemberani. Agar tidak goyah menghadapi tantangan, kuncinya adalah keyakinan. Yakin bahwa Bapa menyertai kita, dan yakin bahwa perjuangan kita tak kan pernah sia-sia.

 

Paulus Budi Winarto

Guru SMP pendowo Ngablak

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment