Article Detail
Merenung Sejenak: Menjadi Sahabat Sejati
Ada seorang perempuan yang menjadi berita. Kelihaiannya berbicara ditambah dengan penampilannya yang menawan berhasil memikat banyak orang. Dari sanalah ia berhasil meraup kekayaan sangat besar. Mereka semula merasa bangga karena telah kenal dekat dengannya. Rupanya, mereka sama sekali tidak dijadikan sebagai sahabat, melainkan sebagai hamba. Kepadanyalah tanpa sadar mereka telah tunduk mengabdi.
Yesus secara tegas tidak ingin menyebut para murid-Nya sebagai hamba, tetapi sahabat. Ia pun menjadikan diri-Nya sebagai sahabat sejati bagi mereka. Ukurannya jelas. Sahabat sejati akan mencintai sahabatnya dengan member diri sehabis-habisnya. Tindakan dasar seorang sahabat adalah memberi, bukan mengambil. Karena itulah, para murid diminta untuk saling mengasihi seperti Yesus sendiri telah mengasihi mereka. Mereka harus saling menjadi sahabat dengan cara saling member diri.
Paulus Budi Winarto
Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang
-
there are no comments yet