Article Detail

Merenung Sejenak: Mendengarkan Allah

Saul, Raja Israel pertama, adalah sosok pahlawan pilihan Allah. Jabatan raja membuat pribadinya banyak berubah. Ia mulai tidak taat pada Allah. Puncaknya Saul menipu Allah dengan hanya membasmi sebagian ternak milik orang Amalek. Dibunuhnya domba-domba yang kurus, yang gemuk dijarah untuk kepentingan sendiri.

Samuel yang berharap Saul menjadi hamba Allah yang setia tentu saja kecewa. Raja ternyata lebih mengikuti kemauannya sendiri. Maka setelah sebelumnya menyatakan bahwa pemerintahan Saul tidak akan tetap. Nabi kini menjatuhkan hukuman yang definitive: Saul menolak Firman Allah, maka Allah pun menolaknya sebagai raja.

Sebagai raja, Saul memang punya otoritas yang besar. Namun, ia tidak boleh lupa, Raja Israel yang sejati tetaplah Allah. Kekuasaan tertinggi ada di tangan-Nya. Masalahnya,Saul ingin seperti raja-raja yang lain, yang punya kekuasaan tak terbatas dan memerintah sesuka hati. Inilah yang membuatnya mulai meremehkan kehendak Allah.

Yang lucu, Saul berkilah, domba-domba gemuk itu dijarah rakyat untuk dipersembahkan pada Allah. Teguran Samuel kepadanya patut pula kita perhatikan. Mendengarkan Allah lebih baik dari pada kurban bakaran. Apa gunanya persembahan banyak-banyak kalau ternyata setiap hari kita harus berbuat dosa?

 

Paulus Budi Winarto

Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment