Article Detail
Merenung Sejenak: Mencintai Doa
Menghadapi kritikan bertubi-tubi dari kaum Farisi dan ahli Taurat, Yesus merasakan perlunya keberadaan orang-orang yang bisa mendukung tugas perutusan-Nya. Perhatian-Nya kemudian tertuju kepada mereka yang menerima kehadiran-Nya sebagai seorang nabi. Ia pun memilih dari antara mereka dua belas orang menjadi rasul-Nya.
Melihat jumlahnya, para rasul jelas dimaksudkan sebagai lambing pemulihan bagi dua belas suku Israel. Selain mendukung karya Yesus, mereka diharapkan juga kelak dapat meneruskan dan memperluas karya itu kepada bangsa-bangsa. Peran para rasul sangat penting, sehingga Yesus tidak main-main dalam memilih mereka. Ia berdoa semalam-malaman untuk itu.
Yesus memang pribadi yang mencintai doa. Sebelum membuat keputusan, Ia senantiasa berdoa. Begitu pula saat mengalami peristiwa penting atau situasi sulit. Pada saat-saat tertentu Yesus bahkan sengaja mengundurkan diri dari keramaian untuk secara khusus berdialog dengan Bapa. Kita diharapkan-Nya melakukan hal yang sama.
Karena itu, marilah kita belajar mencintai doa. Sesibuk apapun, luangkan waktu untuk berdialog dengan Dia yang mencintai kita. Dengan berdoa, kita akan memperoleh ketenangan, penghiburan, bimbingan, juga inspirasi dalam menjalani suka duka kehidupan ini.
Paulus Budi Winarto
Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang
-
there are no comments yet