Article Detail
Merenung Sejenak: Mempertajam Mata Hati
Mukjizat biasanya membuat orang terpesona. Tetapi kepala rumah ibadat dalam cerita injil rupanya tidak tertarik dengan keajaiban yang dibuat Yesus. Ia tidak tertarik dengan kesembuhan seorang perempuan yang sudah menderita belasan tahun lamanya. Yang membuatnya tertarik Cuma satu: Mukjizat itu melanggar peraturan, karena dilakukan pada hari sabat.
Maka alih-alih bersukacita, pengurus rumah Tuhan itu justru menjadi gusar: Kepada Si perempuan, ia seakan berkata , “silakan sembuh, tapi jangan hari ini!” Kepada Yesus, ia seakan berkata, “Silakan melakukan karya penyelamatan, tapi jangan hari ini!”
Di kalangan kaum beragama, ironi seperti itu sering muncul. Kehadiran Tuhan kita rindukan. Namun, saat Ia hadir, kita malah sering tidak menyadarinya. Ini terjadi tidak lain karena egoisme kita, kita ingin Tuhan bertindak sesuai dengan cara kita. Akibatnya, karya dan kehadiran-Nya tidak kita sadari, sebab tidak sesuai dengan yang kita harapkan
Pertajam mata hati dan bersikaplah rendah hati! Niscaya kita akan sadar, Tuhan ternyata hadir dan membuat mukjizat bagi kita detik demi detik.
Paulus Budi Winarto
Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang
-
there are no comments yet