Article Detail
Merenung Sejenak : Cerdik Seperti Ular, dan Tulus Seperti Merapi
Yesus mengutus murid-muridnya seperti mengutus domba ke tengah serigala. Ini berarti mewartakan Injil akan membuat hidup mereka dikelilingi bahaya dan derita. Penderitaan yang dimaksud Yesus adalah penganiayaan oleh pihak lain (Majelis agama, penguasa, para raja) dan perpecahan dalam keluarga sendiri.
Jangan khawatir menghadapi itu semua. Di mana ada penderitaan, di situ ada pertolongan. Kepada para utusan, Yesus menjanjikan bantuan roh kudus, yang akan menginspirasi mereka saat membela diri menghadapi aneka fitnah dan tuduhan. Yesus sendiri pada saatnya akan datang kembali dalam kemuliaan dan mengakhiri penderitaan mereka. Karena itu, dalam situasi sesulit apa pun, para murid diharapkan bertahan dalam kesabaran.
Di pihak para murid sendiri, agar survive, mereka hendaknya “cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” Anda mungkin kaget mengapa Yesus menganjurkan murid-murid-Nya bersikap seperti ular? Ular jangan melulu dilihat sebagai lambing iblis dan kejahatan. Hewan ini juga menjadi symbol kecerdikan, kesembuhan, kesuburan, dan keabadian. Jadi, maksud Yesus, selain mempertahankan hati yang tulus, para murid mesti memanfaatkan akal budi mereka dengan sebaik-baiknya untuk menghadapi dunia yang penuh liku dan tipu daya.
Paulus Budi Winarto
Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang
-
there are no comments yet