Article Detail

Merenung Sejenak : Belajar Menyiapkan Diri

Manusia yang lelah , rindu tidur. Lebih-lebih di tempat tidur sendiri. Jika seseorang menderita insomnia, ia tersiksa luar biasa. Rupanya, tubuh manusia diatur oleh Tuhan begitu rupa sehingga ada saatnya tubuh itu harus aktif dan ada saatnya ia harus istirahat.

Setelah naik perahu, Yesus tertidur. Tampaknya Ia lelah karena mengajar sepanjang hari. Satu kali ini saja dalam injil dikatakan bahwa Yesus tidur. Selama ombak danau masih tenang, tidur Yesus dipandang oleh murid-murid-Nya secara positif. Tetapi, begitu angin rebut mengamuk dan perahu nyaris tenggelam, murid-murid sambil memandang Yesus yang tidur mulai gelisah,  cemas, dan takut. Guru yang bisa mengatasi berbagai masalah, justru karena tidur, kini seolah-olah tidak sanggup mengatasi. Bagaimana mungkin Ia dapat menolong, kalau Ia tidur?

Apa yang terjadi dua ribu tahun yang lalu, dihadapan manusia setiap zaman. Selama alam tenang, “perahu” kehidupan masing-masing orang menyusuri “lautan” dengan tenang. Tetapi begitu terjadi tsunami kehidupan orang yang paling hebat sekalipun akan mengalami ketakutan. Lalu otaknya yang mungkin lumpuh karena takut berteriak: Mana Tuhan? Apa Dia tidak peduli? Tidurkah Dia? Manusia berani menuduh Tuhan, tetapi anehnya, tidak mau belajar memahami bahwa hidup di dunia hanyalah tour melewati lautan. Berbahagialah orang yang setiap hari belajar menyiapkan diri untuk menghadapi saat ia sampai ke pelabuhan abadi. Tuhan tidak pernah berjanji bahwa ia akan mencabut semua pengikut Yesus dari kematian, Mengapa? Sebab, dengan adanya Yesus, hidup ini tak pernah berakhir, hanya berubah saja.

Apakah kita pernah berani menuduh Tuhan sebagai pribadi yang tak peduli?

 

Paulus Budi Winarto

Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment