Article Detail
Membangun Komunikasi Guru dengan Orang tua Murid
Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat berhubungan dengan eksistensi manusia. Hampir setiap detik manusia melakukan komunikasi ketika mereka sedang berada bersama dengan orang lain. Miller, S., (1998) dan kawan-kawan mengatakan bahwa komunikasi baik verbal dan non verbal merupakan “bahan” untuk memulai, membangun, memelihara, dan merusak suatu hubungan. Untuk itulah sangat penting bagaimana membangun komunikasi yang baik antara guru dan orang tua, sehingga orang tua sungguh menjadi mitra bagi pendidikan anak.
Komunikasi yang Efektif
Komunikasi merupakan proses yang kompleks karena begitu banyak variabel yang terlibat: suara, bahasa, tubuh, pesan, reaksi dari penerima pada pengirim, dan harapan-harapan penerima, semuanya mempengaruhi pesan tersebut. Untuk menjadi efektif dalam berkomunikasi, pembicara perlu memahami reaksi mereka sendiri dan reaksi dari orang lain terhadap mereka, dan mereka harus mendengar arti dari pesan yang disampaikan.
Pesan (disaring melalui nilai dan pengalaman) menuju kepada penerima (disini pesan juga disaring melalui nilai dan pengalaman), diuraikan, direspon, dan dikirim kembali untuk membuat suatu lingkaran lagi. Komunikasi adalah proses dinamis dan terus menerus yang mengubah dan menimbulkan sesuatu. Penelitian (Miller, dkk. 1988) menunjukkan bahwa pesan yang diterima berasal dari: (1) bahasa lisan atau pesan yang diucapkan, 7%; (2) cara kata-kata tersebut diucapkan, 38%; (3) bahasa tubuh, 55%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dalam komunikasi yang paling dapat diterima adalah dengan menggunakan bahasa tubuh, selanjutnya cara kata-kata diucapkan dan bahasa lisan. Dalam komunikasi antara guru dengan orang tua murid, keduanya hendaknya menjadi komunikator yang baik, sehingga tercipta suatu hubungan timbal balik. Komunikasi yang baik akan sangat membantu pemecahan masalah atau penjernihan substansi komunikasi kedua belah pihak.
Ciri-ciri Guru Sebagai Komunikator yang Baik
Beberapa cirri guru yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik adalah:
(1) Memberikan perhatian penuh pada orang yang berbicara.
(2) Membangun kontak mata dan melalui bahasa tubuhnya menunjukkan bahwa mereka tertarik dengan apa yang akan dibicarakan.
(3) Mengatakan ulang apa yang menjadi perhatian orang tua. Menghindari respon tertutup atau memberikan jawaban berupa kritikan, penilaian, atau pertimbangan.
(4) Menunjukkan rasa hormat pada orang lain.
(5) Mengenali perasaan-perasaan orang tua
(6) Merancang dan membuat diskusi untuk mencocokkan kemampuan orang tua dalam mengatasi situasi
(7) Jangan mematikan semangat orang tua yang mungkin tidak dapat mengatasi kesulitan-kesulitan anaknya
(8) Tekankan bahwa apa yang menjadi bahan perhatian bukan merupakan kesalahan siapapun juga. Guru dan orang tua harus bekerja sama dalam membantu anak.
(9) Mengingat bahwa tidak seorang pun yang akan memenangkan sebuah debat, maka bersikaplah kalem, tenang, dan penuh semangat dalam diskusi.
(10)Melindungi ego orang tua. Jangan menyalahkan atau membuat orang tua yakin bahwa merekalah yang patut disalahkan atas kekurangan-kekurangan anak mereka. Pusatkan pada rencana tentang masa depan. Di sisi lain, berikan orang tua penghargaan untuk kemajuan anaknya.
(11)Pusatkan pada satu masalah pada satu waktu. Pusatkan perhatian pada kemajuan atau minat anak.
(12)Dengarkanlah perasaan dan arti dari pesan yang disampaikan. Pastikan kita menerimanya dengan tepat.
Orang tua Partner dalam Proses pendidikan
Dalam komunikasi dari pihak orang tua hendaknya selalu dipegang teguh bahwa tanpa dukungan dan bantuan orang tua maka proses pendidikan di sekolah akan timpang. Untuk itulah dalam komunikasi orang tua seharusnya: (1) Melihat guru sebagai dorongan untuk anak mereka dan mereka sendiri; (2) Mendengarkan dengan hati-hati dan memberikan komitmen penuh pada pembicara; (3) menunjukkan hormat pada guru; (4) Tahu bahwa guru mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan semua murid dan mau membantu guru untuk berhasil mengatasi kesulitannya; (5) Mengulang dan memeriksa maksud pesan yang disampaikan dalam suatu pembicaraan atau pertemuan; (6) Berbicara secara terbuka dan jujur tentang anak mereka; (7) Mempergunakan perhatian sebagai media/sarana untuk memahami sekolah dan guru; (8) Menjadi teman bagi guru.
Berbicara Positif
Komunikasi yang efektif antara guru dengan orang tua adalah berbicara positif. Salah satu keterampilan yang perlu dimiliki supaya menghasilkan komunikasi yang positif adalah berbicara positif. Jika pesan guru positif, orang tua akan lebih ingin untuk mendengarkan dan hubungan antara guru dengan orang tua meningkat. Kalimat yang positif perlu diikuti dengan tingkah laku yang penuh perhatian, bahasa tubuh yang baik, dan intonasi suara yang hangat. Tambahkanlah artikulasi yang jelas maka akan diperoleh komunikasi yang efektif antara orang tua murid dengan guru.
Mendengarkan
Dalam pendidikan, lebih banyak perhatian diberikan pada kemampuan untuk menulis dan masih sangat sedikit latihan untuk mendengarkan. Padahal akan lebih banyak pengertian dan ingatan dari informasi akan terjadi jika waktu yang tepat untuk membantu orang mendengarkan dengan efektif. Untuk itu pada saat komunikasi guru dengan orang tua dituntut untuk (1) saling mendengarkan dengan hati-hati; (2) Memiliki kontak mata; (3) Mendorong pembicaraan dengan menggunakan dengan menggunakan bahasa tubuh dan ekspresi lisan seperti mengucapkan “ya” ; (4) Memperhatikan pembicara dan menampakkan ekpresi wajah yang menunjukkan ketertarikan: (5) Memberikan respon dengan bahasa tubuh yang menunjukkan perhatian; (6) Dapat mengulangi substansi dan arti pesan yang diterima dari pembicara.
Sebaliknya, proses mendengar yang buruk terjadi jika pendengar: (1) Hanya memberikan sedikit kontak mata; (2) Memperlihatkan penampilan yang kaku dan tegang; (3) Mengubah pembahasan/subjek; (4) Terlihat tidak tertarik; (5) Tidak dapat mengulangi atau mengartikan komunikasi yang tepat. Ketika orang tua murid dan guru mendengarkan, mereka tidak hanya menambaah pengetahuan dan pengertian dari pesan yang disampaikan tetapi juga menunjukkan sikap yang penuh perhatian. Mendengarkan mengurangi tekanan stress dan mendorong kepercayaan.
Demikian sekilas bagaimana kita dapat membangun komunikasi yang baik antara guru dengan orang tua murid. Komunikasi ini terus menerus dilakukan dengan berbagai bentuk substansi komunikasi yang mengedepankan masa depan generasi muda kita.
P. Budi Winarto
Guru SMP Pendowo Ngablak
-
there are no comments yet