Article Detail
Membangun Kepercayaan Diri
Di dalam diri kita sebagai manusia pasti ada keinginan untuk selalu berpikir benar dan bertindak benar. Tetapi ketika kita melawan keinginan itu, kita telah meletakkan sebuah “kanker” di dalam kesadaran kita. “Kanker itu tumbuh dan berkembang dengan menggerogoti kepercayaan diri kita.
Mengerjakan hal yang benar membuat kesadaran kita terpusatkan, dan membangun kepercayaan diri. Ketika kita melakukan sesuatu yang salah, dua hal negatif terjadi: pertama, kita merasa bersalah dan rasa bersalah itu menggerogoti kepercayaan diri kita. Kedua, orang lain akan segera mengetahui dan hilang kepercayaan kepada kita.
Psikolog barat terkenal, Dr. George W. Crane, berkata: “Tindakan adalah awal dari emosi. Kita tidak dapat mengendalikan emosi secara langsung, tetapi hanya melalui pilihan gerakan atau tindakan kita.” Kita dapat mengubah sikap dengan mengubah tindakan fisik. Sebagai contoh, kita merasa tersenyum jika kita benar-benar tersenyum. Kita merasa lebih unggul apabila kita membuat diri kita berdiri lebih tinggi dan tidak membungkuk. Dari sisi negatif, cobalah kita merengut dan lihat apakah kita tidak merasa lebih murung?
Tidak sulit membuktikan bahwa gerakan yang terkendali dapat mengubah emosi. Orang yang malu dalam memperkenalkan diri dapat mengganti sikap ini dengan kepercayaan diri, dengan hanya melakukan tiap tindakan sederhana ini berturut-turut; pertama, menggapai tangan lawan bicara dan menggenggamnya erat-erat. Kedua, menatap langsung orang itu. Dan ketiga, “saya sangat senang mengenal anda.”
Tiga tindakan sederhana ini secara otomatis dan langsung menghilangkan rasa malu. Gerakan percaya diri menghasilkan pikiran yang percaya diri.
Jadi untuk berpikir secara meyakinkan, bertindaklah seperti yang ingin kita rasakan. Di bawah ini ada lima latihan untuk membangun percaya diri.
- 1. Duduklah Di baris Depan Setiap Pertemuan
Kita sering memperhatikan di berbagai pertemuan, selalu tempat duduk di barisan belakang lebih dahulu terisi. Pada umumnya orang-orang tersebut duduk di baris belakang sehingga tidak terlihat terlalu menonjol. Alasan mereka takut menonjol adalah mereka tidak mempunyai kepercayaan diri.
Duduk di baris depan membangun rasa percaya. Mulai sekarang jadikanlah kewajiban untuk duduk sedekat mungkin dengan baris depan dalam setiap pertemuan yang kita ikuti. Tentu kita akan merasa sedikit lebih menonjol duduk di depan. Ingat, tidak ada yang perlu ditakutkan untuk menonjol jika kita ingin membangun kepercayaan diri.
- 2. Latihan Kontak Mata
Bagaimana seseorang menggunakan matanya, bercerita banyak tentang dirinya. Secara instinktif, kita bertanya-tanya mengenai orang yang tidak menatap kita langsung di mata. “Apa yang berusaha dia sembunyikan? Apa yang dia takutkan? Apakah dia berusaha memberi tipuan pada saya? Apakah dia berusaha menyembunyikan sesuatu?”
Biasanya kegagalan untuk melakukan kontak mata bercerita salah Satu dari dua hal berikut ini; Mungkin, “Saya merasa lemah di samping anda. Saya merasa lebih lemah dari anda. Saya takut terhadap anda.” Atau menghindari mata orang lain berarti; “Saya merasa bersalah. Saya telah melakukan sesuatu atau saya berpikir sesuatu yang tidak ingin anda ketahui. Saya takut jika saya membiarkan mata saya bertatapan dengan mata anda, maka anda akan melihat diri saya.”
Kita tidak mengatakan sesuatu yang baik tentang diri kita jika menghindari kontak mata. Kita berkata; “Saya takut, saya tidak mempunyai kepercayaan diri.” Taklukkan rasa takut ini dengan menatap lawan bicara.
Menatap lawan bicara memberitahu bahwa, “Saya jujur dan percaya diri. Saya yakin dengan apa yang saya katakan kepada anda. Saya tidak takut. Saya percaya diri.”Buatlah mata lebih bekerja untuk kita. Arahkan pandangan tepat pada mata orang lain. Ini tidak hanya memberi rasa percaya diri, tetapi juga memperoleh kepercayaan orang lain kepada kita.
- 3. Berjalan 25 Persen Lebih Cepat
Kita dapat benar-benar mengubah sikap dengan mengubah postur tubuh dan mempercepat gerakan. Amatilah, kita akan menemukan bahwa gerak tubuh adalah hasil gerak pikiran. Orang yang sangat terpukul dan benar-benar terbuang, dia bergerak asal-asalan dan tidak tegap, kepercayaan diri mereka nol.
Manusia “rata-rata” menggunakan cara berjalan “rata-rata.” Langkah mereka “rata-rata”. Mereka memiliki penampilan “Saya benar-benar tidak memiliki banyak kebanggaan terhadap diri saya.”
Kemudian ada manusia yang memperlihatkan kepercayaan diri yang besar. Mereka berjalan lebih cepat dari rata-rata orang, dan tampaknya sedikit berlari dalam mereka berjalan. Langkah mereka menunjukkan kepada dunia bahwa; “saya mempunyai tempat tempat penting yang dituju, sesuatu yang penting yang harus dilakukan. Lebih dari itu, saya akan berhasil dengan apa yang saya lakukan 15 menit dari sekarang.”
Gunakan teknik berjalan 25 persen lebih cepat untuk membangun kepercayaan diri. Dorong bahu ke belakang, angkat kepala, majulah sedikit lebih cepat maka kepercayaan diri akan tumbuh.
- 4. Berlatihlah Bicara dalam Setiap Pertemuan
Jadikanlah kebiasaan untuk berbicara di setiap pertemuan yang kita hadiri. Bicaralah, katakan sesuatu secara sukarela di setiap pertemuan yang kita hadiri. Jangan membuat pengecualian. Berikan komentar, saran atau mengajukan pertanyaan. Dan jangan menjadi orang yang berbicara terakhir, cobalah
menjadi pemecah kebekuan, yaitu orang pertama yang memberi komentar.
Jangan takut terlihat bodoh. Kita tidak akan terlihat bodoh. Berhentilah bertanya kepada diri sendiri: “saya ingin tahu, apakah saya berani bicara?” Sebaliknya konsentrasilah untuk memperoleh perhatian dari pemimpin pertemuan sehingga kita dapat bicara.
Ribuan orang yang menonjol, mereka mengembangkan kepercayaan diri melalui cara ini.
- 5. Tersenyumlah lebar
Kita sering mendengar bahwa senyum memberi perasaan melambung yang sesungguhnya. Kita diberitahu bahwa senyum adalah obat mujarab untuk kekurangan “vitamin” kepercayaan diri. Tapi masih banyak orang yang belum percaya sepenuhnya akan hal ini karena mereka tidak perbah mencoba ketika merasa takut. Cobalah tersenyum ketika kita merasa takut. Senyum lebar memberi rasa percaya diri. Senyum lebar mengalahkan rasa takut, mengusir kecemasan dan menaklukkan keputusasaan.
Senyum sejati tidak menumbuhkan perasaan sakit. Senyum sejati mencairkan perlawanan dari orang lain dengan cepat. Orang tidak mungkin marah kepada kita jika kita tersenyum lebar dan jujur.
Tersenyumlah lebar dan kita merasakan hari-hari yang bahagia. Tersenyumlah bila kita merasa takut, cemas dan putus asa. Asahlah kekuatan senyuman kita, sebab senyuman adalah cara mujarab untuk membangun kepercayaan diri.
Paulus Budi Winarto
Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang
-
there are no comments yet