Article Detail
Melihat Yang Tersembunyai
Ketika bayi Musa diselamatkan oleh putri Firaun dari sungai, diasuh, dididik, dibesarkan, dan dipersiapkan menjadi penguasa Mesir, akhirnya Musa sampai pada persimpangan jalan. Dan di sanalah ia membuat keputusan untuk menghormati dan melihat, melalui imannya, Tuhan yang tidak kelihatan.
“Ia bukanlah Allah yang terlihat, patung buatan tangan manusia yang tidak bernyawa atau berkuasa.” Adalah ajaran dari ibu Musa, Yokhebed, “Nama-Nya adalah TUHAN,” Ibunya melanjutkan, “Ia adalah Allah yang tidak kelihatan. Dan suatu hari, anakku, engkau akan memiliki iman untuk dapat memandang TUHAN Allah kita yang tidak kelihatan. Bukan oleh mata biasa, tetapi oleh rohmu. TUHAN adalah Allah yang esa, satu-satunya Allah yang akan membebaskan kita. Imanmu, Musa, akan menembus segala kabut yang menghalangi penglihatan dari orang-orang yang tidak beriman. Musa, engkau akan melihat hal yang tersembunyi sedemikian rupa sehingga Allah yang tidak kelihatan itu akann dikenal melebihi apa pun di seluruh muka bumi ini, dan saat itulah terang akan bersinar di atas setiap manusia.”
Apabila kita menuruni jalan kehidupan sampai ke suatu titik di mana hanya hal-hal yang kelihatan yang berpengaruh dalam hidup kita dan kita dibatasi oleh perasaan frustasi. Apabila kita sedang menuju ke arah tanpa pengharapan, percayalah masih ada sebuah jalan untuk kita.
Kita dapat menerima ketidakterbatasan Allah dengan mempercayai bahwa Allah ada dalam diri kita.
Paulus Budi Winarto
Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang
-
there are no comments yet