Article Detail
Kredibilitas Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Para pakar penelitian sering mempertanyakan reliabilitas dan validitas penelitian seperti Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang merujuk pada tradisi kualitatif, yang karena sifatnya yang deskriptif dan naratif mempunyai cara sendiri di dalam menegakkan derajat keterpercayaannya, berbeda dengan penelitian yang sifatnya generatif dan memakai ukuran-ukuran realibilitas dan validitas yang sudah baku dari tradisi positivistik
Reliabilitas menunjuk sejauh mana kajian dapat direplikasi, apakah seorang peneliti dengan menggunakan metode yang sama akan mendapat hasil yang sama? Masalah ini bagi peneliti naturalistik seperti peneliti Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan problema besar, karena fenomena yang dihadapinya unik, karena karakteristik data dan proses penelitiannya berbeda, karena konvensi yang harus diperhatikan dalam menyajikan hasil-hasil penelitian, dan karena aturan main dan etika yang harus dipegang oleh para penelitinya. Apabila kaidah-kaidah mencapai reliabilitas yang baku untuk kondisi laboratorium dipaksakan, maka penelitian akan kehilangan alur kewajarannya, padahal setting yang alamiah yang menjadi yang dipersyaratkan dalam Penelitian Tindakan Kelas. Demikian juga perhitungan dan pengukuran yang pasti akan menyebabkan daya konstruksi yang kuat dalam menyusun kategori untuk analisis akan terkendala apabila fenomena yang diobservasi terlalu dini direduksi atau distandardisasi.
Dibandingkan dengan penelitian di laboratorium dengan desain yang terkontrol dengan ketat, maka prosedur penelitian yang dilakukan di lapangan/di kelas dengan manusia sebagai subjek/objek penelitian memang akan menyulitkan untuk direplikasi, antara lain karena yang diamati bukan hanya kondisi sesaat melainkan mengobservasi juga jalannya proses yang mengandung banyak perubahan di dalam dirinya atau di dalam situasinya, beserta dampak atau efek yang multiarah.
Jadi, bagaimana kita mengetahui bahwa sebuah penelitian kualitatif seperti halnya Penelitian Tindakan Kelas, akurat, dapat dipercaya, dan benar? Untuk menjawab pertanyaan ini Lincoln(1985) mengemukakan bahwa diperlukan standard kualitas dalam penelitian kualitatif, dan pendekatan kea rah verifikasi, dalam pengertian kapan wacana verifikasi berakhir dan dimulainya standard kualitas. Peshkin dalam Creswell (1998) menganggap verifikasi dalam penelitian kualitatif adalah kategori yang ditegakkan dalam definisi, interpretasi, dan evaluasi. Sedangkan sebagai definisi kerja, verifikasi adalah sebuah proses yang berlangsung sepanjang pengumpulan data dilakukan, analisis, dan penulisan laporan penelitian. Sedangkan standard ialah kriteria yang ditentukan oleh peneliti sendiri dan para mitranya setelah kajian penelitian selesai..
Sumber : Rochiati Wiriaatmadja. 2009.Metode penelitian Tindakan kelas.Bandung:PT Remaja
Rosdakarya
Paulus Budi Winarto
Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang
-
there are no comments yet