Article Detail

Guru Profesional, Guru yang Suka Berdiskusi dan Musyawarah

Sosok guru memang benar-benar berbeda dengan yang lain, baik dari segi keilmuan maupun keluhuran budinya. Sosok guru memang identik dengan orang yang pintar dan berbudi luhur. Karena itu, masyarakat cepat melakukan protes jika ada oknum guru yang moralnya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian sebagai guru seharusnya selalu belajar dan belajar. Belajar dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti gemar membaca buku atau dapat juga bermusyawarah dengan teman sejawat. Teman sejawat adalah partner yang paling mengasyikkan untuk saling berbagi ilmu dan berbagi pendapat. Dengan diskusi persoalan yang tidak mampu diselesaikan seorang diri akan terpecahkan bersama-sama.musyawarah berarti mencari legitimasi atas buah pikiran seorang atau lebih kemudian disetujui bersama.

Guru adalah sosok yang mampu memanusiakan manusia. Bukan orang yang ke sana ke mari mengagung-agungkan dirinya. Penghargaan atas manusia ini akan kelihatan jelas ketika dalam diskusi atau musyawarah. Musyawarah bagi guru yang penuh penghargaan kepada orang lain merupakan wahana untuk memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan aspirasinya.

Mendukung Program Atasan.

Guru yang professional juga guru yang harus dapat bekerja sama dengan atasan dan bahu membahu dalam menyukseskan pendidikan. Ia akan selalu membantu atasannya dengan memberikan idea tau masukan yang berguna bagi dunia pendidikan. Seorang guru yang berkualitas akan bertindak aktif dan tidak menunggu atasan memberikan perintah, karena belum tentu atasan mengetahui segala persoalan dan terlibat secara langsung di dalam kelas. Dan sebagai atasan yang baik harus dapat memahami kelemahannya ini dan memberikan kesempatan guru untuk memberikan masukan yang berguna.

Guru yang baik selalu menunjukkan dukungan kepada atasannya. Dengan catatan dukungan tersebut bersifat positif seperti dukungan terhadap program yang sedang digariskan oleh atasan. Mendukung ini tidak selalu kita harus menuruti perintah, dalam kondisi tertentu dapat bermakna mengingatkan, sepanjang program tersebut benar-benar dapat dipertanggungjawabkan tidak ada alas an bagi guru untuk menolaknya. Guru melaksanakan proses belajar mengajar berpedoman pada program yang telah dibuat atasan. Ia akan dapat melaksanakannya dengan baik apabila merealisasikan program atasannya tersebut.

 

Sumber:  Deni Koswara, D dan Halimah. 2008. Bagaimana Menjadi Guru Kreatif. Bandung: PT PRIBUMI MEKAR.

Paulus Budi Winarto

Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment