Article Detail

Guru Profesional, Guru yang Bersikap Demokratis

Seorang guru harus memiliki sikap legowo yaitu mau menerima dengan lapang dada protes murid yang ditujukan pada dirinya. Guru dan murid memiliki hak yang sama. Kalau salah sama-sama berhak mendapatkan teguran. Sikap otoriter hanya akan menjauhkan guru terhadap muridnya, di samping itu tidak efektif untuk jangka panjang.

Sikap demokratis harus dikembangkan dengan baik di sekolah agar mendidik siswa pada tahap awal sebelum memasuki demokrasi sesungguhnya. Artinya, mereka diberi kesempatan untuk mengaplikasikan teori yang didapatinya dari guru dan kepada gurunya langsung.

Seorang guru juga harus memperlakukan muridnya dengan sama tanpa pilih kasih pada seorang saja. Betapapun  sayang kita pada seorang murid, hendaknya tidak menjadikan kita membiarkan murid yang lain tidak mendapatkan perhatian. Mereka murid-murid kita juga, meskipun mereka kurang berpotensi. Jika kita menggali kemampuan masing-masing siswa kita akan dapat memberikan penghargaan kepada mereka.

Guru yang Memahami Arti Pentingnya Kerja sama dan Rasa Toleransi

Kerja sama merupakan faktor penting dalam dunia kerja, termasuk di dalam organisasi profesi guru. Guru yang menyadari sukses tidaknya pendidikan sangat bergantung pada intensitas kerja sama akan menghilangkan egoisme pada dirinya. Seyogyanya setiap guru mengedepankan  kerja sama dalam tugasnya sehingga benar-benar tercipta sebuah komunitas yang kokoh dan kuat.

Selain itu, kerja sama akan berjalan baik, ketika semua pihak saling bersikap toleransi satu sama lain. Toleransi menjadi landasan yang penting dalam membangun komunikasi dan interaksi yang baik. Toleransi artinya meredam ego pribadi dan mengedepankan ego bersama (kolektif). Idealnya pendidik adalah sosok yang berada di barisan paling depan dalam membangun toleransi antar sesame. Sikap toleransi tersebut tidak hanya terbatas di lingkungan sekolah. namun, lebih penting lagi merefleksikan nilai-nilai toleransi tersebut di tengah-tengah masyarakat luas. Sebagai pemilik teori toleransi rasanya kurang pantas jika para guru hanya setengah hati dalam mengedepankan toleransi.

 

 

 Sumber:  Deni Koswara, D dan Halimah. 2008. Bagaimana Menjadi Guru Kreatif. Bandung: PT PRIBUMI MEKAR.

Paulus Budi Winarto

Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment