Article Detail

Experential Learning Bagian 4

Pada bagian pertama tulisan inisudah dibahas mengenai pengertian Experential learning, pada bagian kedua sudah dibahas mengenai tahapan pembelajaran Experentiallearning dan pada bagian ketiga dibahas mengenaimodel pembelajaran Experential learning dan pada pembahasan yang terakhir ini akan dikupas mengenai prosedur Pembelajaran Experential Learning.

Prosedur Pembelajaran Experiential Learning.

Model pembelajaran semacam ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan belajar secara aktif. Lebih lanjut, Hamalik menyatakan bahwa pembelajaran berdasarkan pengalaman memberi seperangkat atau serangkaian situasi belajar dalam bentuk keterlibatan pengalaman sesungguhnya yang dirancang oleh guru (Hamalik,2001) Cara ini mengarahkan para siswa untuk mendapatkan pengalaman lebih banyak melalui keterlibatan secara aktif dan personal, dibandingan bila mereka hanya membaca suatu materi atau konsep. Dengan demikian, belajar berdasarkan pengalaman lebih terpusat pada pengalaman belajar siswa yang bersifat terbuka dan siswa mampu membimbing dirinya sendiri.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa penerapan model experiential learning dapat membantu siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri (Depdiknas, 2002). Seperti halnya model pembelajaran lainnya, dalam menerapakan model experiental learning guru harus memperbaiki prosedur agar pembelajarannya berjalan dengan baik. Hamalik (2001), mengungkapkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam model pembelajaran experiental learning adalah sebagai berikut :

  1. Guru merumuskan secara seksama suatu rencana pengalaman belajar yang bersifat terbuka (open minded) yang memiliki hasil-hasil tertentu.
  2. Guru harus bisa memberikan rangsangan dan motivasi.
  3. Siswa dapat bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok-kelompok kecil/keseluruhan kelompok di dalam belajar berdasarkan pengalaman.
  4. Para siswa ditempatkan pada situasi-situasi nyata, maksudnya siswa mampu memecahkan masalah dan bukan dalam situsi pengganti. Contohnya, Di dalam kelompok kecil, siswa membuat mobil-mobilan dengan menggunakan potongan-potongan kayu, bukan menceritakan cara membuat mobil-mobilan.
  5. Siswa aktif berpartisipasi di dalam pengalaman yang tersedia, membua keputusan sendiri, menerima kosekuensi berdasarkan keputusan tersebut.
  6. Keseluruhan kelas menceritakan kembali tentang apa yang dialam sehubungan dengan mata pelajaran tersebut untuk memperluas pengalaman belajar dan pemahaman siswa dalam melaksanakan pertemuan yang nantinya akan membahas bermacam-macam pengalaman tersebut.

Selain beberapa hal yang harus diperhatikan dalam model pembelajaran experiental learning, guru juga harus memperhatikan metode belajar melalui pengalaman ini, yaitu meliputi tiga hal di bawah ini.

  1. Strategi belajar melalui pengalaman berpusat pada siswa dan berorientasi pada aktivitas. Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah proses belajar, dan bukan hasil belajar.
  2. Guru dapat menggunakan strategi ini dengan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.


Dari Berbagai Sumber

Paulus Budi Winarto
Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment