Article Detail
Belajar dari Nabi Nuh
Sama dengan kisah Abraham, Nuh juga melakukan hal yang sama dengan Abraham. Nuh tetap meneruskan pembangunan bahteranya, bahkan di saat semua orang mencemoohkannya. Sebetulnya ia memiliki alasan mudah untuk meragukan Tuhan. Pada zaman itu, tidak ada seorang pun yang pernah mendengar tentang hujan; apalagi mengenai banjir yang dapat memusnahkan bumi, hal itu sangat jauh dari bayangan mereka.
Namun bagaimanapun juga, Nuh mentaati Tuhan dan bertahan pada keputusannya. Dia tetap menyelesaikan pembangunan bahtera yang memakan waktu lebih dari seratus tahun, meskipun dapat saja sewaktu-waktu ia menyerah. Akan tetapi ia telah memilih hal yang kekal.
Apakah kita bersedia sebagaimana Nuh untuk tidak menghiraukan setiap cemoohan dari sesama karena iman? Apakah kita bersedia untuk tetap bertahan dalam iman tanpa peduli apa yang akan dilakukan oleh orang yang tidak suka pada kita?
Paulus Budi Winarto
Guru SMP Pendowo Ngablak-magelang
-
there are no comments yet