Article Detail

Belajar Rendah hati

Dalam Kitab Bilangan 12:3 dikatakan bahwa Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi. Selama 40 tahun Musa menerima penempaan karakternya di padang gurun dengan rendah hati. Ia yang dahulu berjalan di tengah-tengah sanjungan dan kemegahan istana Firaun, dalam sekejap mata hanyalah seorang penggembala domba.

Orang yang rendah hati tidak pernah menydari, bahwa dia adalah seorang yang rendah hati. Dia tidak pernah merendahkan atau meninggikan dirinya. Dia bersedia untuk ditempatkan di mana pun Tuhan berkenan, baik itu di depan maupun di belakang. Kata-kata atau tindakan-tindakan orang lain berupa: cemooh, pujian, ejekan seburuk apa pun, atau sanjungan setinggi apa pun tidak pernah mempengaruhi orang yang rendah hati. Di setiap keadaan, dia mementingkan hubungan akrabnya dengan Tuhan yang baginya merupakan sumber segala sesuatu.

Kerendahan hati bukanlah merupakan kondisi yang statis. Melainkan merupakan suatu sasaran yang harus kita kejar supaya terhindar dari kejatuhan akibat kecongkaan. Atas alasan itulah, Tuhan berulang kali menekankan kepada kita untuk selalu merendahkan hati.

 

Paulus Budi Winarto

Guru SMP Pendowo Ngablak-Magelang

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment